Target Jokowi Tercapai, Vaksinasi di Indonesia Tembus 100 Juta Dosis

JAKARTA - Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut Indonesia telah menyuntikkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 100 juta dosis per akhir Agustus 2021. Hal ini sesuai dengan target Presiden Joko Widodo.

"Per kemarin tanggal 31 Juni 2021 pukul jam 9 malam, kita telah menyuntikan lebih dari 100 juta dosis COVID-19," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu, 1 September.

Nadia menuturkan, capaian 100 juta dosis ini merupakan total kombinasi dosis pertama, dosis kedua, serta booster dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.

Rinciannya, total vaksinasi dosis pertama adalah 63,49 juta, total vaksinasi dosis kedua adalah 3,05 juta, dan total vaksinasi untuk dosis ketiga adalah 640.532 dosis.

"Untuk tenaga kesehatan, dosis ketiga sudah mencapai 640 ribu. Lalu, dosis pertama dan proses kedua sudah mencapai angka 100 persen," ucap dia.

Kemudian, vaksinasi bagi petugas pelayanan publik sudah melampaui 100 persen pada dosis pertama. Lalu, vaksinasi untuk masyarakat umum sudah mencapai 31 juta dosis, remaja sebanyak 2,6 juta dosis, serta vaksinasi Gotong-Royong telah mencapai suntikan 810 ribu dosis pertama.

"Yang menjadi PR kita adalah lansia, karena baru 5,3 juta atau 24,5 persen dari sasaran 21,5 juta untuk mendapatkan dosis pertama," tutur Nadia.

Pemerintah sambung Nadia terus meningkatkan laju suntikan vaksinasi pada bulan agustus, rata-rata laju suntikannya mencapai 1 juta dosis per hari. Pemerintah menargetkan laju suntikan vakdinasi mencapai 2 juta per hari.

"Tentunya akan kita teruskan untuk meningkatkan laju vaksinasi pada bulan September, sejalan dengan bertambahnya jumlah vaksin yang akan kita distribusikan," ucap Nadia.

Dalam bulan Agustus, rata-rata 8 sampai 15 juta dosis vaksin COVID-19 yang sudah didistribusikan ke daerah. Sampai saat ini, sudah ada 144 juta dosis vaksin yang telah didistribusikan kepada pemerintah daerah.

Kemenkes juga mendorong pencapaian 70 persen vaksinasi dosis pertama pada kabupaten/kota aglomerasi. Pada bulan Agustus yang lalu, terjadi peningkatan dan laju suntikan yang cukup signifikan, termasuk capaiannya di 9 kabupaten/kota aglomerasi.

"Kita masih memerlukan fokus untuk serbuan dan respon, baik dari TNI, Polri, kementerian dan lembaga lain, serta pihak-pihak swasta, organisasi masyarakat, organisasi agama pada kabupaten dan kota yang masih merah dengan capaian dosis pertama dan laju suntikannya masih rendah," pungkasnya.