Pandemi COVID-19 Tak Buat Teroris Melemah, Justru Jadi Alasan untuk Bergerak
JAKARTA - Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Martinus Hukom menyebut para kelompok teroris tidak menghentikan aksinya di masa pandemi. Justru, mereka menggunakan isu COVID-19 sebagai alasan untuk menebar teror.
"Dengan pandemi ini isu terorisme meredup atau mereka mengurangi kegiatannya, jawabannya sama sekali tidak," ucap Martinus dalam diskusi daring di kanal Youtube Divisi Humas Polri, Selasa, 31 Agustus.
Berdasarkan penindakan dan hasil pemeriksaan para terduga teroris yang sudah ditangkap, isu pandemi COVID-19 justru digunakan agar sel tidur terorisme kembali bergerak.
Bahkan, kata Martinus, COVID-19 diartikan oleh mereka sebagai akhir jaman. Sehingga, harus melalukan sesuatu dalam menyambut akhir jaman.
"Mereka menganggap pandemi ini adalah merupakan buatan yang mereka sebutkan sebagai semacam ini akhir jaman. Lalu masyarakat atau jamaah ini harus menyiapkan diri untuk menyambut akhir jaman itu," kata Martinus.
Baca juga:
- Budi Waseso Sebut Barisan 'Sakit Hati' Jadi Dalang Bansos Beras Pandeglang Viral, Padahal Hanya 3 Sak yang Rusak!
- Beras Impor Masuk 41.600 Ton, Dirut Bulog Budi Waseso: Itu Bukan Kami
- Jokowi: Negara yang Penduduknya Sudah Divaksinasi 60 Persen Juga Alami Lonjakan COVID-19 Lagi
- Catat! Ini Instruksi Terbaru Mendagri Tito Karnavian Soal Lanjutan PPKM Jawa - Bali
"Lalu kita lihat ada persiapan-persiapan membuat bom seperti yang kita tangkap di Brebes dan Kendal, kemudian Ambon dan Sulawesi Tenggara. Itu semua adalah upaya untuk mempersiapkan datangnya akhir jaman," sambungnya.
Kemudian, isu pandemi COVID-19 ini juga dikembangkan oleh mereka yang seolah-olah pemerintah tak sanggup mengatasi permasalahan tersebut.
"Lalu isu yang diangkat kelemahan pemerintah harus dimanfaatkan. Ada juga mereka memanfaatkan isu pandemi ini adalah diakibatkan oleh negara China," tandas Martinus