Sebut Bom Bunuh Diri Kabul Tindakan Barbar, PM Inggris: Evakuasi akan Kita Selesaikan, Tinggal Beberapa Jam

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebuat pihaknya akan melanjutkan proses evakuasi dari bandara Kabul, Afghanistan, kendati dua guncangan mengguncang kawasan dekat bandara kemarin.

Dua serangan bom bunuh diri terjadi di dekat bandara Kabul, menewaskan sekitar 85 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat dan 28 anggota Taliban, dengan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Menyikapi serangan bom bunuh diri yang disebutnya tindakan barbar, PM Inggris Boris Johnson menyebut proses evakuasi yang dilakukan oleh negaranya akan dilanjutnya. Kementerian Pertahan Inggris pun mneyebut sejauh ini tidak ada korban militer atau sipil Inggris akibat serangan tersebut.

"Ancaman teror adalah salah satu kendala. Kami sudah siap untuk itu, kami sudah siap untuk itu. Dan saya ingin menekankan, kami akan melanjutkan operasi itu, kami sekarang mendekati akhir," sebut PM Johnson mengutip Sky News Jumat 27 Agustus.

"Tapi, jelas, apa yang ditunjukkan serangan ini adalah pentingnya melanjutkan pekerjaan itu secepat dan seefisien mungkin dalam jam-jam yang tersisa bagi kita, dan itulah yang akan kita lakukan," sambungnya.

Johnson mengatakan, kesimpulan dari pertemuan komite COBRA adalah bahwa program evakuasi harus dilanjutkan 'dengan cara yang telah kami lakukan, sesuai dengan jadwal yang kami miliki'.

"Itulah yang akan kami lakukan karena sebagian besar dari mereka yang memenuhi syarat sekarang telah diekstraksi dari Afghanistan," tukas Johnson.

"Kami akan bekerja keras, militer, tim Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, tim Pasukan Perbatasan yang ada di sana untuk membantu orang-orang secepat mungkin.

Evakuasi Inggris dari Afghanistan. (Twitter/@DefenceHQ)

"Kami akan terus naik sampai saat-saat terakhir, tetapi saya ingin mengulangi apa yang telah saya katakan selama beberapa hari terakhir. Kami juga sepenuhnya berharap mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah fase pertama ini, jika Anda mau, diizinkan untuk melakukan itu oleh Taliban," tandasnya.

PM Johnson mengatakan, prioritas langsung Inggris adalah untuk menyelesaikan proses evakuasi ini, tetapi kemudian hal-hal akan pindah ke "fase kedua" di mana negara-negara G7 dan NATO akan "terlibat dengan Taliban untuk mencoba menjalankan proses politik itu. memberikan masa depan yang lebih inklusif, pemerintahan yang inklusif dan representatif untuk Afghanistan".

Terpisah, misi evakuasi Inggris di bandara Kabul tinggal beberapa jam lagi, kata Menteri Pertahanan Ben Wallace. Dikatakannya, tidak ada lagi orang yang dipanggil setelah penutupan pusat pemrosesan utama di Baron Hotel dekat bandara Kabul.

"Kami pada 4.30 pagi ini, waktu Inggris, menutup Hotel Baron, menutup pusat pemrosesan dan gerbang ditutup di Abbey Gate. Kami akan memproses orang-orang yang kami bawa, sekitar 1.000 orang di lapangan terbang sekarang," terangnya.

"Kami akan mencari cara untuk terus menemukan beberapa orang di kerumunan di mana kami bisa, tetapi secara keseluruhan pemrosesan utama sekarang ditutup. dan kita punya waktu beberapa jam. Fakta yang menyedihkan adalah tidak semua orang akan keluar. Ancaman itu jelas akan tumbuh semakin dekat kita untuk pergi," tukas Wallace.

Ditambahkan olehnya, dia telah mengizinkan pelonggaran peraturan tentang jumlah 'untuk membawa orang masuk' ke penerbangan terakhir keluar.