Sentral Mitra Informatika (LUCK) Jaga Likuiditas dan Tetap Fokus di E-Commerce, Targetkan Penjualan Rp135 Miliar

JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi (TI) PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) masih tetap menjadikan sektor e-commerce sebagai fokus perseroan hingga akhir tahun 2021.

"Pandemi COVID-19 membuat semua rencana bisnis tahun 2020 berubah dari ekspansi menjadi bertahan dan menjaga likuiditas. Risiko bisnis yang besar membuat perseroan cenderung selektif memilih peluang yang ada dengan hanya berinvestasi jika resiko kecil atau rendah dan menunda investasi high gain high risk," kata Budi Wijaya sebagai Direktur Utama LUCK dalam public expose yang dilakukan secara virtual, Jumat 27 Agustus.

Lebih lanjut Budi menambahkan, selama masa pandemi inipPerseroan melakukan konsolidasi bisnis dan mempersiapkan planning akan perubahan bisnis ke arah digitalisasi, mempersiapkan industry 4.0. Tantangan pandemi yang membuat kegiatan dunia usaha untuk bekerja di kantor berkurang, mempengaruhi secara langsung pendapatan usaha perseroan.

Perseroan, kata Budi, berusaha untuk menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat dan berusaha mempertahankan untuk tidak melakukan pemangkasan jumlah karyawan.

Untuk target hingga akhir tahun perseroan tetap optimis bisa mencapainya. Karena penjualan perseroan akan bekerja sama dengan Alibaba Cloud dalam penjualan cloud server.

"Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan di tahun 2021 senilai Rp135 miliar," tutur Budi.

Adapun dari jajaran manajemen perseroan juga melakukan penyegaran dengan mengganti Komisaris Utama sebelumnya Caroline Hidajat diganti oleh Ir. Hendropranoto Suselo dan pada posisi Direktur Utama juga berubah dari Josephin Handayani Hidajat menjadi Budi Wijaya.

Sehingga jajaran Komisaris LUCK menjadi Ir. Hendropranoto Suselo Komisaris Utama, Edwin Pamimpin Situmorang sebagai Komisaris Independen. Adapun jajaran Direksi di isi oleh Budi Wijaya sebagai Direktur Utama dan Teddy Pohan, Bidiawati serta Phillip Foster Warren sebagai Direksi.