Nah! Ternyata Si Penganiaya ART Kesal Rumahnya Disiram Air Kotoran
JAKARTA - Neneng (40) menjadi korban penganiayaan pria lansia tetangga majikannya. Wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga ini diketahui bekerja di rumah majikan yang berada di RT 03/RW 04, Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Menurut Ketua RT 03 Muhammad Sain, penganiayaan terhadap Neneng terjadi kala dia hendak pulang ke rumah yang berada di Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung.
"Kalau dilihat dari rekaman CCTV pas kejadian begitu keluar rumah, korban dilempar sesuatu dan kepalanya dijedotin ke tembok," ucap Sain kepada wartawan, Selasa 24 Agustus.
Kejadian penganiayaan itu juga terekam kamera pengintai CCTV yang viral di media sosial. Dalam video itu, korban berusaha membela diri dengan memukulkan tas yang dibawanya ke arah pelaku berkali-kali. Kemudian dia melarikan diri dari lokasi kejadian.
Aksi penganiayaan tesebut luput dari perhatian warga Jalan Al-Washliyah, sebab mereka sedang berada dalam rumah dan tak mendengar teriakan Neneng.
"Saya sendiri baru tahu kejadian pas malam hari setelah melihat video rekaman CCTV. Jarak antara rumah tempat korban bekerja dengan pelaku ini berhadapan, jadi depan-depanan," ucapnya.
Lebih lanjut Sain mengatakan, dari pengakuan pelaku berinisial WD dan majikan Neneng, penganiayaan terjadi karena pelaku emosi lantaran korban menyiram air kotor ke rumahnya.
Baca juga:
- ART di Pulogadung Dianiaya Tetangga, Polisi Cek TKP Selidiki Pelaku
- Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Kabel Telkom di Medan
- Komplotan Pencuri Ternak di Kupang Ditangkap, Sapi Dipotong di Tengah Sawah, Kepala dan Tulang Ditinggalkan
- Jaksa: Perbuatan Juliari Korupsi Sangat Tercela, Ironi di tengah Masyarakat Terdampak COVID-19
"Katanya sih korban ini menyiram air kotor ke rumah pak WD. Tapi saya belum tahu pasti kronologis kejadiannya, yang jelas kita menyesalkan kejadian," katanya.
Sain mengatakan, WD sempat membantah melakukan penganiayaan kepadanya.
"Tadi pagi pas saya, pak RW, Bhabimkamtibmas, sama Siskomas datang kami tanya kenapa berbuat seperti itu. Terus pak WD membantah, katanya dia enggak ngapa-ngapain korban," ucapnya.
Namun setelah personel Bhabinkamtibmas Kelurahan Jati, Polsek Jati serta Polsek Pulogadung menunjukkan bukti rekaman CCTV kejadian itu, WD pun mengakui perbuatannya.
"Setelah ditunjukkan video sama pak Bhabimkamtibmas baru mengaku. Tadi polisi yang datang baru Bhabimkamtibmas doang, anggota lain dari Polsek sepengetahuan saya belum," ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, korban belum melaporkan kasus penganiayaan itu secara resmi ke aparat kepolisian Polsek Pulogadung.