Curhat Pengungsi Afghanistan di Kalideres, Tidak Dapat Bantuan dari Pemerintah Indonesia
JAKARTA - Wahid Ali, selaku perwakilan pengungsi Afghanistan yang ada di Kalideres, Jakarta Barat, menceritakan kondisi posko pengungsian tempat tinggalnya.
Dikatakannya, tempat pengungsian yang menaungi hidupnya dan para pengungsi Afghanistan di Jakarta selama bertahun-tahun hanya mengandalkan modal sendiri.
"Disini seperti biasa, tidak ada fasilitas air dan listrik. Kalau tidak bayar pompa, maka air tidak ada. Jika tidak isi token, listrik juga tidak ada. Mereka (pengungsi) sejak (tinggal) 2 tahun tidak ada bantuan dari pemerintah," katanya saat dikonfirmasi VOI di Jakarta, Jumat 20 Agustus.
Baca juga:
- Intelijen Ungkap Senjata Buatan AS yang Dikuasai Taliban, 2.000 Kendaraan Lapis Baja hingga Helikopter Black Hawk
- Israel Lancarkan Serangan Udara ke Damaskus dan Homs di Suriah
- Menlu Wang Yi Sebut Dunia Harus Dukung Transisi di Afghanistan, Taliban Bilang China Bisa Berkontribusi
- Taliban Minta para Imam Afghanistan Serukan Persatuan saat Salat Jumat Pertama
Ali menanggapi sanak saudara dan warga Afghanistan yang masih berada di negara Afghanistan tersebut sangat berbahaya.
"Bahaya bagi mereka kalau tidak bisa keluar dan sekolah. Itu tergantung Taliban," ucapnya.
Lebih jauh Ali menceritakan para pengungsi Afghanistan yang datang dari negara asalnya ke Indonesia. Para pengungsi Afghanistan bisa datang menggunakan transportasi apapun tergantung kemauan mereka.
"Naik kapal, tergantung orangnya mau gimana. Kalau saya sendiri dulu naik kapal laut transit-transit dari Malaysia masuk ke Indonesia. Panjang prosesnya juga. Perjalanan 10 hari sampai 1 bulan," katanya.