Binance Hentikan Layanannya di Korea Selatan, Lho Kenapa?

JAKARTA – Bursa kripto Binance resmi menghentikan layanannya untuk pengguna Korea Selatan. Binance mengumumkan informasi tersebut pada hari Jumat 13 Agustus melalui laman resminya dengan mengatakan bahwa perusahaan telah mengevaluasi peraturan setempat dan akan menghentikan penawaran produk dan layanannya.

Pada pekan lalu, CEO Binance Amerika Serikat (AS) Brian Brooks dikabarkan mengundurkan diri dari posisinya. Sebelumnya, perusahaan juga telah menghentikan penawaran produknya di Hong Kong. HSBC juga telah menangguhkan pembayaran yang berkaitan dengan Binance. Beberapa waktu kemudian, tepat pada Jumat kemarin, Binance secara resmi menyetop layanannya untuk pengguna Korea Selatan.

“Karena Binance terus-menerus mengevaluasi penawaran produk dan layanannya untuk secara proaktif mematuhi peraturan lokal,” kata Binance, “kami akan menghentikan penawaran termasuk di Korea, segera berlaku,” tulis pihak Binance di laman resminya sebagaimana dikutip dari Bitcoin.com.

Binance menghentikan sejumlah layanannya yang meliputi KRW trading pair, opsi pembayaran KRW, aplikasi pedagangan P2P, dan dukungan situs web berbahasa Korea. Poin-poin di atas sudah resmi dihentikan. Layanan perdagangan kripto peer-to-peer (P2P) juga bakal dihentikan.

“Binance P2P akan menghapus pasangan perdagangan KRW pada hari Jumat, 2021-08-13 pukul 11:00 UTC (20:00 UTC+9). Pengguna disarankan untuk menyelesaikan semua perdagangan P2P terkait dan menghapus iklan perdagangan terkait,” tulis pihak Binance dalam pengumuman resminya.

Tidak hanya itu, Binance juga mengentikan layanan komunikasi resminya seperti yang ada di Telegram maupun lainnya yang menggunakan bahasa Korea. “Harap dicatat juga bahwa kami tidak mengoperasikan Telegram resmi atau saluran komunikasi online lainnya dalam bahasa Korea,” papar pihak Binance.