Alasan Erick Thohir Pangkas Jumlah Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia: Bersih-Bersih Masalah Keuangan
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa transformasi dan efisiensi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan terus dilakukan dengan tepat dan cepat. Langkah ini merupakan upaya untuk menyelamatkan Garuda dari permasalahan keuangan.
Seperti diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020. Salah satu agenda RUPST tersebut adalah membahas pergantian jajaran dewan komisaris dan direksi Garuda Indonesia.
"Kementerian BUMN memastikan transformasi dan efisiensi terus terjadi di Garuda Indonesia, dengan mengurangi jumlah komisaris dari 5 menjadi 3 orang, serta jumlah direksi dari 8 orang menjadi 6 orang," ujar Erick usai acara RUPST Garuda Indonesia, Jumat, 13 Agustus.
Selain itu, kata Erick, dalam RUPST dirinya juga dua sosok Komisaris dengan keahlian dan rekam jejak yang tidak diragukan lagi di bidang restrukturisasi dan manajemen risiko perusahaan. Menurut dia, pengangkatan itu untuk memperkuat pengawasan perusahaan.
Ke depan, lanjut Erick, tim manajemen Garuda Indonesia akan fokus pada dua hal utama. Pertama, perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik. Kedua, negosiasi dengan lessor.
"Baik lessor yang memang memiliki hubungan B2B baik namun kontraknya perlu dinegosiasi ulang, juga lessor yang tersangkut kasus yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum," jelasnya.
Erick menilai langkah ini merupakan momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya.
"Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," tegasnya.
Baca juga:
- Curhat Serikat Pekerja Garuda Indonesia ke Jokowi: Kami Sudah Korbankan Gaji, tapi Ada Rencana PHK 1.000 Karyawan Lagi
- Hancur-hancuran Garuda Indonesia di Kuartal I 2021, Pendapatan Turun 54 Persen dan Rugi Rp5 Triliun
- Asing Soroti Hukum RI Atas Gagal Bayar Utang Garuda Indonesia 500 Juta Dolar AS, Bagaimana Nasib Kreditur?
- Garuda Indonesia Diyakini Mampu Mencicil Utangnya
Sekadar informasi, hasil RUPST Garuda Indonesia hari ini memutuskan pengalihtugasan Chairal Tanjung sebagai Komisaris, memberhentikan dengan hormat Triawan Munaf, Peter F. Gontha, Zannuba Arifah Ch. R, dan Elisa Lumbantoruan dari jabatan Anggota Dewan Komisaris, serta memberhentikan dengan hormat Dony Oskaria, dan M. Rizal Pahlevi dari Anggota Dewan Direksi perusahaan.
Selain itu, terdapat perubahan nomenklatur, sehingga jajaran Komisaris dan Direksi selengkapnya adalah sebagai berikut:
Komisaris
1. Komisaris Utama/Komisaris Independen: Timur Sukirno
2. Komisaris: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Abdul Rachman
Direksi
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
3. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
4. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
5. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
6. Direktur Layanan dan Niaga: Ade R. Susardi