Jeff Bezos Kembali Diledek Elon Musk karena Terus Lobi Pemerintah Ketimbang Kembangkan Roket
JAKARTA - Miliarder Elon Musk kembali mengejek saingannya Jeff Bezos, karena Bezos begitu ambisius dan hanya berfokus untuk merayu pemerintah Amerika Serikat (AS) daripada mengembangkan roket.
Keduanya diketahui kerap bersaing dalam membangun kendaraan luar angkasa, dan menggunakan kekayaan mereka yang besar untuk mendanai perusahaan luar angkasa pribadi mereka.
Namun, belum lama ini Musk mengejek Bezos kembali melalui akun resmi twitter-nya dengan cuitan, "Jika lobi dan pengacara bisa membuat Anda mengorbit, Bezos akan berada di Pluto rn."
Dihimpun dari The Independent, Kamis, 12 Agustus, bukan kali pertama Musk melayangkan ejekan kepada CEO Blue Origin itu, kembali pada tahun 2015, Bezos menggambarkan peluncuran dan pendaratan pertama yang sukses dari kendaraan ruang angkasa New Shepard Blue Origin sebagai "binatang paling langka," namun kemudian ditanggapi oleh Musk dengan, "Tidak terlalu paling langka. Roket SpaceX Grasshopped melakukan enam penerbangan suborbital tiga tahun lalu dan masih ada.â€
Begitu pun pada 2019, Musk membagikan gambar tiruan dari pendarat bulan Blue Origin, dan mengubah nama dari Blue Moon menjadi Blue Balls.
Pada bulan lalu, hanya beberapa hari setelah penerbangan 10 menit ke tepi luar angkasa dengan roket New Shepard Blue Origin, Bezos menerbitkan surat terbuka kepada NASA yang menyerukan agar kompetisi dipulihkan untuk misi Artemis yakni misi membawa astronot ke Bulan.
Bezos juga menawarkan untuk menutupi sebagian besar biaya dalam pengembangan pendarat ke Bulan, "Saya merasa terhormat untuk menawarkan kontribusi ini dan bersyukur akan menutupi masalah keuangan untuk dapat melakukannya," ungkap Bezos.
Pernyataan Bezos kembali mendapat tanggapan dari Musk, dengan berkata, “Hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka di pemerintahan yang berjuang keras untuk hal yang benar terjadi, meskipun ada tekanan ekstrem untuk melakukan sebaliknya. Di situlah letak kebaikan inti negara Amerika.
Baca juga:
- XL Axiata Lulus ULO, Siap Jadi Operator Ketiga yang Gelar Jaringan 5G
- Instagram Resmi Luncurkan Fitur Halau Rasisme dan Kata Kasar di Platformnya dengan Fitur Limits
- Tren NFT Kian Meroket, Perdagangan Non-Fungible Token di OpenSea Tembus Rp1,1 Triliun
- Xiaomi Umumkan Produk Barunya, Robot CyberDog yang Bisa Mengenali Wajah dan Suara Pemilik
Diketahui, program Artemis NASA bertujuan untuk menempatkan astronot pertama sejak Apollo kembali ke Bulan dan menggunakan permukaan Bulan sebagai batu loncatan untuk misi masa depan ke Mars.
Tahun lalu, Kongres memberi NASA 850 juta dolar AS dari 3,3 miliar dolar AS yang diminta untuk pengadaan kendaraan ke Bulan. NASA mengatakan kekurangan dana itu sebagai alasan mengapa mereka hanya memilih SpaceX Starship, bukan memilih Blue Origin.