Rumah Sakit Mitra Keluarga Raup Pendapatan Rp2,38 Triliun dan Laba Rp615 Miliar di Semester I 2021
JAKARTA - Perusahaan rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk mencatatkan kinerja positif sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba Mitra Keluarga mampu menguat signifikan di semester I 2021.
Dalam laporan keuangan Mitra Keluarga, yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa 10 Agustus, perseroan mengalami kenaikan total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 113,30 persen year on year (yoy) menjadi Rp615,87 miliar. Di periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih Mitra Keluarga tercatat Rp288,74 miliar.
Lonjakan laba bersih Mitra Keluarga itu tidak terlepas dari pendapatan yang meningkat signifikan yakni 65,80 persen yoy menjadi Rp2,38 triliun. Pada semester I 2020, pendapatan bersih Mitra Keluarga tercatat Rp1,44 triliun.
Pada pos beban, emiten bersandi saham MIKA ini sesungguhnya mengalami peningkatan. Namun masih mampu diimbangi oleh pertumbuhan top line yang signifikan.
Misalnya saja, beban pokok penjualan yang menebal 41,27 persen yoy menjadi Rp1,11 triliun. Setelah pendapatan bersih dikurangi beban tersebut, laba bruto MIKA masih bisa terkerek 95,51 persen yoy menjadi Rp1,27 triliun.
Baca juga:
- Kabar Gembira dari Hermina, Perusahaan Rumah Sakit Ini Bakal Bagi Dividen Rp75 Miliar
- Rumah Sakit dari Mayapada Milik Konglomerat Dato Tahir Masih Rugi Miliaran di 2020 meski Raup Pendapatan Rp1,28 Triliun
- Rumah Sakit Hermina Raup Pendapatan Rp4,42 Triliun di 2020, Bakal Punya 44 RS di Akhir 2021
- Mayapada Hospital, Perusahaan Rumah Sakit Milik Konglomerat Dato Tahir Targetkan Pendapatan Rp2 Triliun dan Laba Rp250 Miliar
Sementara beban usaha MIKA juga dibukukan naik 26,88 persen yoy menjadi Rp406,37 miliar. Akan tetapi, kenaikan itu belum bisa menekan laba usaha Mitra Keluarga masih bertumbuh 146,50 persen yoy menjadi Rp895,56 miliar.
Sekadar informasi, hingga akhir Juni 2021, total aset yang dimiliki Mitra Keluarga mencapai Rp 7,06 triliun. Jumlah ini naik 10,89 persen dibanding akhir tahun lalu.
Sementara, total liabilitasnya terkerek 1,52 persen menjadi Rp868,17 miliar dan total ekuitasnya naik 12,34 persen menjadi Rp6,19 triliun.