Dibuka Menguat, Mampukah RDG Bank Indonesia Bawa Rupiah ke Rp13.000-an?
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 18 Juni. Rupiah menguat 20 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.063 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini terlihat sentimen negatif membayangi pergerakan harga di pasar keuangan Asia.
"Pasar masih merespon negatif kasus positif COVID-19 yang masih terus meninggi dan kasus second wave (gelombang kedua) di negara yang sudah membuka kembali perekonomiannya.
Selain itu, pasar juga melihat konflik regional yang masih memanas di Asia, antara Korut dan Korsel, China dan India. Semua sentimen ini berpotensi mengganggu dan menekan perekonomian.
"Aset berisiko seperti indeks saham Asia terlihat melemah, sementara aset aman seperti harga obligasi AS tenor 10 tahun dan nilai tukar yen terlihat menguat," ujar Ariston.
Menurutnya, nilai tukar dari negara emerging market seperti rupiah mungkin bisa terimbas pelemahan terhadap dollar AS. Tapi di sisi lain, kebijakan stimulus the Fed yang cukup besar dan rencana stimulus pemerintah AS sebesar 1 triliun dolar AS untuk infrastuktur bisa menjaga pelemahan nilai tukar tidak terlalu besar terhadap dolar AS karena stimulus tersebut memperbesar likuiditas dolar AS.
"Untuk rupiah sendiri, ekonomi new normal yang baru dimulai memberikan optimisme ekonomi Indonesia tidak tertekan terlalu dalam di masa pandemi. Hal itu akan mampu menopang rupiah," kata Ariston.
Lebih lanjut kata Ariston, pasar juga akan memperhatikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini. Konsensus analis memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga 25 basis poin.
"Kebijakan pemangkasan ini bisa positif untuk rupiah karena kebijakan suku bunga rendah bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi," jelasnya.
Menurut Ariston, rupiah mungkin bisa mengakhiri hari ini dengan pelemahan tipis atau penguatan tipis terhadap dolar AS. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000-14.150 per dolar AS.
Pagi ini, rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya pagi ini. Selain rupiah, yen Jepang menguat 0,26 persen, rupee India menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen dan dolar Taiwan menguat 0,03 persen terhadap dolar AS.
Sementara mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS. Won Korea memimpin pelemahan mata uang Asia pagi ini dengan pelemahan 0,09 persen terhadap dolar AS.