Masih Disokong Sentimen Positif, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp14.060 per Dolar AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot mampu mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan Rabu 17 Juni. Rupiah dibuka menguat 25 poin ke level Rp14.060 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif dari kebijakan stimulus terbaru Bank Sentral AS kelihatannya masih menjadi pemicu penguatan harga aset-aset berisiko pagi ini.

"Rupiah juga masih bisa menguat terhadap dolar AS hari ini karena sentimen the Fed tersebut," ujar Ariston kepada VOI.

Selain itu, sentimen positif juga dipicu rencana stimulus pemerintah AS sebesar 1 triliun dolar AS untuk infrastruktur. Rilisan data penjualan ritel AS, semalam, yang mengalami kenaikan di bulan Mei juga menguatkan sentimen positif bahwa pembukaan kembali ekonomi mendorong pemulihan.

"Data penjualan ritel AS tumbuh 17,7 persen month to month pada bulan Mei dibandingkan data bulan April yang turun 14,7 persen," tutur Ariston.

Namun di sisi lain, lanjut dia, munculnya second wave (gelombang kedua) COVID-19 dan masih meningginya penyebaran wabah di seluruh dunia masih menjadi kekhawatiran pasar. Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan dan memicu pelemahan aset berisiko kembali.

"Laporan IMF soal kontraksi ekonomi global yang diperkirakan melebihi prediksi sebelumnya juga bisa menjadi penekan aset berisiko. Rupiah berpotensi menguat ke kisaran support Rp14.000 dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.150 per dolar AS," jelas Ariston.

Pergerakan mata uang di kawasan hari ini cenderung bervariasi. Selain rupiah, dolar Taiwan dan yen Jepang juga berada di zona hijau setelah naik masing-masing 0,11 persen dan 0,08 persen.

Kemudian ada dolar Singapura yang berhasil naik 0,04 persen dan baht Thailand yang menguat tipis 0,003 persen.

Sementara itu, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah melemah 0,63 persen terhadap dolar AS. Berikutnya ada peso Filipina dan yuan China yang masing-masing turun 0,19 persen dan 0,10 persen

Selanjutnya ada ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong yang turun tipis, masing-masing 0,03 persen dan 0,003 persen.