JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot langsung tancap gas pada pembukaan perdagangan Rabu 16 September. Rupiah dibuka menguat 55 poin atau 0,37 persen ke level Rp14.790 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar keuangan terlihat dalam mode wait and see pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat Bank Sentral AS dinihari nanti.
"Pagi ini dolar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional. Sebelumnya dolar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan the Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi COVID-19," ujar Ariston kepada VOI.
Selain itu, lanjut dia, penguatan rupiah pagi ini disokong sentimen surplus neraca perdagangan, aliran dana asing yang masuk, dan tingginya cadangan devisa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Agustus 2020 mengalami surplus 2,33 miliar dolar AS, lebih rendah dari sebelumnya 3,26 miliar dolar AS pada Juli 2020.
Adapun, nilai ini diperoleh dari posisi nilai ekspor 13,07 dolar AS miliar yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai 10,74 miliar dolar AS selama Agustus 2020.
"Itu membuat fundamental rupiah masih bisa menguat," ujarnya.
Sentimen eksternal juga berpotensi menyokong penguatan rupiah. Menurut Ariston, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.800-14.900 per dolar AS.