Depok Jadi Daerah yang Memiliki Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi se-Indonesia
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut Kota Depok menjadi kabupaten/kota yang miliki kasus aktif COVID-19 tertinggi se-Indonesia. Hal ini berdasarkan akumulasi data Satgas per tanggal 1 Agustus lalu.
Kasus aktif adalah orang yang terkonfirmasi positif dan masih menjalani isolasi dan perawatan. Setelah Depok, kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tertinggi lainnya adalah Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bantul, dan Kota Tangerang Selatan.
"Secara nasional, 5 besar kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tertinggi adalah Kota Depok dengan jumlah 27.389 kasus aktif, Kota Bekasi 22.674 kasus aktif, Kota Bandung 15.151 kasus aktif, kabupaten Bantul kasus 14.760 kasus aktif, dan Kota Tangerang Selatan 11.180 kasus aktif," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 5 Agustus.
Wiku mengaku kasus aktif mingguan secara nasional mulai menurun, setelah adanya lonjakan kasus sebulan terakhir. Per tanggal 25 Juli, kasus aktif tercatat 573.903 aktif. Lalu, enurunan kasus aktif mulai terlihat 1 Agustus sebesar 535.135 kasus.
Namun, kata Wiku, masih ada 25,49 persen atau 131 kabupaten kota yang memiliki lebih dari 1.000 kasus aktif COVID-19.
"Dari 131 kabupaten kota tersebut, sayangnya masih didominasi oleh kabupaten kota dari pulau Jawa dan Bali," ujarnya.
Baca juga:
- Kabar Baik dari UGM, Mahasiswanya Kembangkan Alat Deteksi Kerumunan
- Satgas COVID-19 Temukan 3 Penumpang Sriwijaya Masuk Kota Sorong Tanpa Surat Izin Masuk
- Kisah Sejumlah Siswa di Bengkulu: Belajar di Tepi Sungai untuk Dapatkan Sinyal Internet
- Tewas Usai Vaksinasi, Ibunda Trio Fauqi Minta Pemerintah Jujur
Jika melihat 50 kabupaten/kota dengan kasus aktif tertinggi, Jawa Barat menjadi penyumbang kabupaten kota terbanyak yang memiliki kasus aktif tertinggi yaitu 11 kabupaten/kota, disusul Banten dan Jawa Timur masing-masing 6 kabupaten/kota, dan DIY 5 kabupaten/kota.
Sementara 63,3 persen atau 324 kabupaten/kota lainnya memiliki kasus aktif berkisar antara 51 sampai 1.000 kasus. Wiku meminta daerah ini mempertahankan penurunan kasusnya.
"Artinya, penurunan kasus positif memang harus terus dipertahankan, namun kasus aktif yang ada juga harus terus ditekan. dan ini tentunya memerlukan upaya yang besar agar kesembuhan juga semakin tinggi," tutur Wiku.