Kasus e-KTP Palsu, Polda Jambi Geledah dan Sita Komputer Disdukcapil
JAMBI - Penyidik Subdit V Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi bersama tim Mabes Polri melakukan penggeledahan.
Tim melakukan penyitaan terhadap beberapa perangkat kerja, seperti PC (komputer), monitor, dan printer dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Jambi dalam mengungkap kasus pemalsuan KTP elektronik (KTP-el).
"Tim gabungan Mabes Polri dan cyber Polda Jambi mendatangi Kantor Disdukcapil Kota Jambi, sekaligus menggeledah dan menyita perangkat komputer terkait kasus pemalsuan kartu tanda penduduk (KTP) yang sedang ditangani Direskrimsus Polda Jambi," kata Panit 3 Subdit V Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi Ipda Rimhot Nainggolan dikutip Antara, Selasa, 3 Agustus.
Penggeledahan berlangsung empat jam, tim Mabes Polri dan penyidik Polda Jambi tiba di Kantor Disdukcapil Jambi pada pukul 17.30 WIB, dan baru selesai keluar ruangan Kantor Disdukcapil Kota Jambi pada pukul 21.30 WIB dengan membawa perangkat komputer yang akan dijadikan barang bukti.
Pemeriksaan dan penggeledahan dilakukan di ruangan operator dan server pembuatan KTP Disdukcapil Kota Jambi.
Setelah melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti, penyidik Polda Jambi akan segera memeriksa atau memintai keterangan dari saksi ahli forensik Bareskrim Polri untuk mengungkap kasus tersebut.
Tim penyidik Polda Jambi telah memeriksa sebanyak 20 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut, dan empat orang saksi dari Dinas Dukcapil Kota Jambi yang menjalani pemeriksaan di hadapan penyidik Polda Jambi.
Untuk sementara penyidik Polda Jambi hanya memeriksa dan meminta keterangan dari saksi-saksi untuk mengumpulkan alat bukti supaya dapat menentukan siapa tersangka dalam perkara ini, maka dari itu semuanya iperiksa dari pegawai sampai honorer sampai mantan kepala dinasnya.
Pengusutan kasus ini didasarkan pada adanya laporan dari korban KTP-el palsu tersebut, dan kemudian polisi melakukan penyelidikan sehingga mendapatkan indikasi adanya modus-modus untuk melakukan pemalsuan KTP-el.
Baca juga:
- Warning untuk Yogyakarta, Satu-satunya Provinsi di Jawa-Bali yang Kasusnya Meningkat 2 Minggu Terakhir
- Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Wafer Isi Paku dan Silet di Jember, Motifnya Tolak Bala
- Garuda Indonesia Diyakini Mampu Mencicil Utangnya
- Bantah Tak Periksa STRP di Titik Penyekatan, Polda Metro: 2 Juta Orang Sudah Punya
Setelah disidik polisi, akhirnya terbongkar kasusnya, dengan modus pertama yang dilakukan para pelaku yakni melakukan pencetakan KTP-el di luar jam Dinas Disdukcapil Kota Jambi. Pencetakan KTP dilakukan sekitar pukul 04.00 WIB dan indikasinya ada sekitar 18 KTP, pada hari itu juga dilakukan pencetakan.
Modus selanjutnya yaitu dengan melakukan ilegal akses komputer maupun sistem pencetakan KTP.
Modus ketiga yaitu menggunakan material KTP bekas, yaitu KTP asli tersebut dibersihkan diampelas dan dicuci sedemikian rupa, sehingga bahan material tersebut dapat kembali dipergunakan untuk mencetak KTP-el lainnya.
Terkait kasus ini, diduga terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 1, 2 dan 3 tentang tindak pidana ilegal akses ancaman pidana 5 tahun penjara, dan denda sekitar Rp500 juta sampai Rp700 juta.