Hoaks Kabar Vaksin Sebabkan Munculnya Varian Baru COVID-19

JAKARTA - Beredar informasi vaksin pemicu varian baru virus Corona dan penyebab kematian dibantah oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. Wiku mengatakan, informasi yang menyatakan vaksin COVID-19 bisa menyebabkan kematian dalam dua tahun serta memicu varian baru virus corona merupakan kabar bohong alias hoaks.

"Terkait pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas," kata Wiku Adisasmito secara virtual dari YouTube BNPB di Jakarta, Selasa 3 Agustus.

Kata Wiku, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.

"Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin, virus yang digunakan adalah virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," jelas Wiku.

Sedangkan hoaks mengenai COVID-19 yang selama ini tersebar, Wiku meminta kepada masyarakat untuk dapat selektif dan bijak dalam memilih dan mengabarkan informasi.

"Penting untuk diketahui bahwa hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," tuturnya.

Kata Wiku, masyarakat diminta untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi COVID-19 secara menyeluruh. Kombinasi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), 3T (testing, tracing dan treatment) serta vaksinasi sangat diperlukan saat ini.

Wiku menambahkan pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 7 juta masker sejak 3 Juli 2021.

"Selain vaksin. Pemerintah juga membagikan vitamin bagi masyarakat, melakukan penebalan fasilitas isolasi terpusat di Jabodetabek bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah tersedia sebanyak 17.941 tempat tidur," terang Wiku.