Belum Bisa Jadi Pilihan Terbaik, 40 Persen Pengguna Ponsel Pilih Matikan 5G
JAKARTA - Saat ini jaringan generasi kelima atau 5G sudah tersedia di sebagian negara, bahkan para pabrikan smartphone pun berlomba-lomba menghadirkan ponsel dengan teknologi 5G di dalamnya.
Namun ternyata, tidak sedikit dari masyarakat yang kurang meminati jaringan anyar ini. Dalam penelitian yang diadakan Android Authority seperti dikutip VOI, Selasa 2 Agustus, melibatkan lebih dari 1.300 responden, banyak dari mereka yang menggunakan koneksi WiFi di siang hari, dan beberapa cukup puas dengan hanya jaringan 4G LTE, sementara yang lain tidak puas dengan kualitas jenis koneksi baru ini.
Sebanyak 40 persen dari mereka memilih untuk mematikan konektivitas 5G. Namun, 5G selalu aktif hanya pada 50,11 persen responden. Menariknya, 39,4 persen responden mengaku menjalankan ponsel mereka tanpa jaringan 5G setiap saat. Diasumsikan bahwa pengguna tersebut tidak melihat manfaat nyata dari 5G. Atau kualitas jaringan 5G di wilayah tempat mereka tinggal belum memadai.
Terakhir, 10,51 persen responden mematikan 5G jika sinyal lemah atau baterai smartphone mereka hampir habis. Di lihat dari tanggapan responden, sinyal lemah tampaknya menjadi alasan umum untuk menonaktifkan 5G.
Responden yang menggunakan ponsel iPhone 12 Pro Max dengan jaringan seluler AT&T mengaku menganggap 5G sejauh ini hanyalah sebuah iklan palsu. Dia hanya mendapatkan sinyal 5G yang konsisten tidak lebih dari 5 menit.
Begitupun, jika sedang mengemudi, berjalan, atau memasuki gedung, sinyal 5G menjadi lemah, tetapi jaringan LTE biasa akan lebih cepat. Responden tersebut benar-benar mematikan 5G di iPhone-nya guna menghemat masa pakai baterai.
Baca juga:
Lainnya, responden yang menjajal 5G di ponsel OnePlus 8T dengan jaringan T-Mobile, memiliki penerimaan 5G yang baik. Begitupula tes kecepatan berbasis web menunjukkan 5G lebih cepat dari LTE.
Namun, saat digunakan untuk membuka halaman web, jaringan LTE memuat lebih cepat daripada 5G. Baterai ponsel juga bertahan lebih lama saat menggunakan jaringan LTE.
Lebih lanjut, responden tersebut juga sempat melakukan uji coba dengan memutar video di YouTube dengan jaringan LTE, hasilnya tidak menunjukkan buffering sama sekali, sedangkan pada 5G, video itu tidak berjalan dengan lancar alias buffering.