Rupiah Hampir Keok ke Rp14.000-an per Dolar AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,65 persen atau 90 poin pada perdagangan, Rabu 10 Juni. Rupiah ditutup hampir menyentuh level Rp14.000 per dolar AS, atau di angka Rp13.980 per dolar Amerika Serikat (AS).

Hari ini, sebenarnya rupiah sempat berada di atas level RP14.000 per dolar AS. Namun di detik-detik akhir perdagangan, rupiah kembali mampu memasuki level Rp13.000-an.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah bisa jadi pasar merespons keluhan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal rupiah yang dianggapnya terlalu kuat.

"Selain itu mungkin pasar khawatir dengan pertambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia yang mencapai rekor baru kemarin," ujar Ariston kepada VOI.

Pelaku pasar juga masih menantikan hasil rapat moneter Bank Sentral AS dinihari nanti untuk mengetahui arah kebijakan The Fed selanjutnya. Hal itu menurutnya bisa mempengaruhi keputusan investasi para pelaku pasar.

Sore ini, mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS hingga. Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,55 persen, disusul baht Thailand yang naik 0,51 persen.

Kemudian, dolar Taiwan menguat 0,43 persen,  yen Jepang menguat 0,41 persen, ringgit Malaysia menguat 0,26 persen, dolar Singapura menguat 0,26 persen, peso Filipina menguat 0,17 persen, yuan China menguat 0,08 persen, dan rupee India menguat 0,03 persen.