Polisi: Ojol dan Ormas Tidak Ikut Demo di Depan Istana Negara
JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus memastikan ojek berbasis aplikasi atau ojek daring dan seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak ikut serta berunjuk rasa terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Pengemudi ojek daring dan ormas, dikatakan Yusri, tidak turun ke jalan karena mematuhi ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jakarta.
"Beberapa organisasi seperti ojol (ojek online) dan organisasi yang lain mengatakan tidak ikut karena mereka sadar bahwa Jakarta ini tinggi angka COVID-19," kata Yusri di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu, 24 Juli.
Walau belum menemukan massa yang turun menggelar aksi, Yusri memastikan petugas kepolisian tetap melakukan penjagaan di beberapa titik.
"Jadi banyak berikan hoaks yang beredar tapi kami tetap antisipasi. Pengamanan penyekatan masih berjalan pengamanan di titik-titik yang dianggap ini sudah kira siapkan," ujar Yusri.
Baca juga:
- Polisi Tangkap 6 Orang yang Diduga akan Demo Bertajuk 'Jokowi End Game' di Jakarta, Terdiri dari Mahasiswa dan Sipil
- Muncul Ajakan Demo 24 Juli dengan Tagline 'Jokowi End Game', Wagub Riza: Harus Paham, Saat ini Sedang Pandemi
- IDI: Amat Sangat Mohon Jangan Demo Tolak PPKM, Jakarta Sedang Tidak Baik
- Polisi Tangkap Guru di Lampung Penyebar Video Hoaks Kerusuhan Demo Tolak PPKM
Dia berharap elemen masyarakat yang lain tidak terprovokasi ajakan melalui sosial media untuk menggelar aksi demonstrasi di jalanan.
Dari pantauan Antara di lokasi, belum ada massa yang masuk ke sekitar Istana Negara maupun Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat.
Namun, petugas kepolisian dari Direktorat Lalu Lintas dan Satuan Brimob Polda Metro Jaya terpantau tetap melakukan penjagaan di setiap sisi jalan.