Kadinkes Bintan: Pusing, Setiap Hari Siapkan Peti Mati untuk Jasad Pasien COVID-19, Harganya Sangat Tinggi
JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Gama AF Isnaeni, merasa pusing karena kebutuhan peti jenazah untuk pasien COVID-19 meningkat tajam.
"Pusing, setiap hari harus siapkan beberapa peti mati untuk jasad pasien COVID-19. Harganya sangat tinggi," kata Gama di Bintan, dilansir Antara, Sabtu, 24 Juli.
Ia menjelaskan harga satu peti jenazah pasien COVID-19 di atas Rp5 juta. Peti mati itu harus disiapkan Dinkes Bintan.
Sementara anggaran yang tersedia di Dinkes Bintan terbatas.
"Pemusaran dan peti mati tanggung jawab kami. Kalau pemakaman tanggung jawab BPBD," ujarnya.
Baca juga:
- Catat! Krematorium di Tegal Alur Bisa Digunakan oleh Warga yang Membutuhkan
- Relawan Pemakaman Jenazah COVID-19 di Jember Dianiaya Warga yang Rebut Peti
- Buntut Mahalnya Krematorium, Pemprov DKI Buka Layanan Kremasi Gratis di Tegal Alur
- Jokowi Cari Obat Antivirus di Apotek Bogor Tapi Kehabisan, Langsung Telepon Menkes
Gama mengemukakan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia akibat COVID-19 drastis meningkat pada Juni-Juli 2021. Sejak pandemi COVID-19 sampai sekarang jumlah pasien COVID-19 di Bintan yang meninggal dunia mencapai 108 orang.
Lebih dari 50 persen pasien COVID-19 meninggal dunia pada Juni 2021 sampai sekarang.
"Semalam ada lima orang yang meninggal dunia akibat COVID-19 sehingga menjadi 108 orang," katanya.
Jumlah pasien COVID-19 di Bintan bertambah 77 orang sehingga menjadi 4.388 orang. Jumlah pasien yang sembuh 44 orang sehingg menjadi 3.695 orang. Jumlah kasus aktif di Bintan mencapai 585 orang.
"Bintan sejak dua bulan lalu ditetapkan sebagai zona merah," ujarnya.