Masih Pandemi COVID-19, Mahfud MD Tunda Sungkem ke Ibunda dan Salat di Rumah

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menunda tradisi sungkem dengan ibunya saat Hari Raya Iduladha. Hal ini terjadi karena pandemi COVID-19 dan pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat demi mencegah penularan virus di tengah masyarakat.

"Dalam suasana pandemi Covid-19, kita harus kembali menunda sungkem ke ibu dan merayakan Lebaran bersama keluarga seperti dalam kondisi normal," katanya seperti dikutip dari akun Instagramnya @mohmahfudmd, Selasa, 20 Juli.

Selain tak bisa sungkem dengan ibunda, Mahfud juga melaksanakan salat Iduladha secara terbatas di rumah dinasnya. Kegiatan ini hanya diikuti oleh keluarga dan sejumlah staf dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

"Imam dan Khotib dipimpin anggota TNI asal Indonesia Timur yang juga Walpri saya, mas Ali Sirken Fakoubun," tulisnya.

Lebih lanjut, Mahfud berharap pandemi COVID-19 bisa segera berlalu. Selain itu, dia juga meminta semua pihak tanpa terkecuali tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus.

"Semoga pandemi cepat berlalu, mari kita sama-sama menjaga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan Allah selalu melindungi dan memberi kesehatan bagi kita semua," ungkap eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud telah mengingatkan umat Islam untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat merayakan Hari Raya Iduladha. Apalagi, perayaan ini dilakukan di tengah pandemi COVID-19.

Salah satu anjuran yang diingatkan eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini adalah tidak berkerumun, termasuk saat melaksanakan kegiatan keagamaan seperti salat.

"Sangat diharapkan kita tidak melakukan kerumunan. Kerumunan yang pertama sebaiknya salat dilaksanakan di rumah masing-masing sesuai dengan yang difatwakan oleh lembaga agama," kata Mahfud dalam keterangan video yang diunggah di akun YouTube Kemenko Polhukam RI, Senin, 19 Juli.

Berikutnya, dia juga mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan saat melakukan penyembelihan hewan kurban.

Hal tersebut, kata Mahfud, harus dijalankan demi menjaga diri dari paparan COVID-19 di tengah peningkatan kasus yang terus terjadi. Apalagi, seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan di tengah Iduladha bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah.

"Ritual menyembelih kurban ada aspek spiritual dalam rangka taqorrub, mendekat kepada Allah. Karena itu kalau kondisi membatasi kita berkerumun, mari kita taqorrub, berkurban untuk mendekat kepada Allah, agar diberi bimbingan, diberi kesehatan, dan dihindari dari COVID-19," ungkapnya.