Atlet Uganda yang Hilang Tertangkap Kamera di Stasiun Nagoya, 200 Km dari Tempat Dia Tinggal
JAKARTA - Pria yang diyakini sebagai atlet Uganda yang hilang dari kamp pelatihan pra-Olimpiade di Jepang barat pekan lalu tertangkap kamera pengintai di stasiun JR Nagoya Station, sekitar 200 kilometer dari tempat dia tinggal.
Julius Ssekitoleko, atlet angkat besi yang tinggal di Izumisano, Prefektur Osaka, hilang pada Jumat. Pemerintah kota telah mencarinya dengan bantuan polisi.
Menurut pejabat Izumisano, dia membeli tiket kereta shinkansen ke Nagoya setelah meninggalkan catatan di hotelnya yang mengatakan dia ingin bekerja di Jepang.
Ssekitoleko, dalam catatan yang ditinggalkan di hotelnya mengatakan bahwa dia tidak ingin kembali ke Uganda karena kehidupan di sana sulit, dan meminta anggota delegasi untuk memberikan barang-barangnya kepada istrinya di negara asalnya.
Melansir Antara, dia diketahui tidak berada di hotel ketika seorang ofisial meminta sampel untuk tes COVID-19 sekitar Jumat siang. Dia dilaporkan terakhir terlihat sekitar pukul 12.30 oleh rekan satu timnya.
Semua anggota delegasi harus menyerahkan sampel mereka untuk tes COVID-19 di pagi hari.
Baca juga:
- Waduh, 6 Atlet Olimpiade Inggris Raya Kontak Erat dengan Orang Positif COVID-19 di Pesawat ke Jepang
- Kasus COVID-19 Pertama di Kampung Atlet Olimpiade 2020
- Ketum dan Duta KONI Doakan Kontingen Indonesia Berlaga di Olimpiade Tokyo
- Pesan Owi dan Butet ke Altlet Ikut Olimpiade Tokyo: Jangan Pernah Berhenti untuk Berjuang!
Kejadian tersebut terjadi hanya satu pekan sebelum pembukaan Olimpiade yang dapat memicu kekhawatiran atas tindakan pencegahan penyebaran virus corona yang dijanjikan penyelenggara, yang mengatakan para atlet hanya akan diizinkan pergi ke lokasi tertentu dan tidak akan melakukan kontak dengan penduduk setempat.
Penyelenggara telah berulang kali mengatakan Olimpiade Tokyo dapat diadakan dengan aman, tetapi skeptisisme publik tetap tinggi terutama karena lonjakan kasus COVID-19 di ibu kota Jepang.
Delegasi Uganda yang beranggotakan sembilan orang tiba di bandara Narita, dekat Tokyo, pada 19 Juni, sebagai salah satu tim pertama yang tiba di Jepang untuk Olimpiade, tetapi dua anggota dinyatakan positif COVID-19.