Bantuan Konsentrator Oksigen dan Ventilator dari Korsel Datang
JAKARTA – Bantuan untuk penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus berdatangan dari beberapa negara sahabat. Baru-baru ini Pemerintah Korea Selatan, mengirimkan bantuan kepada Pemerintah Indonesia 350 konsentrator oksigen dan 35 unit ventilator untuk penanganan COVID-19.
"Tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi pandemi COVID-19 ini seorang diri," kata Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 18 Juli.
Menurut rencana, bantuan tersebut akan didatangkan secara bertahap. Sebanyak 200 unit konsentrator oksigen yang telah tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu, 18 Juli merupakan bantuan tahap pertama. Sedangkan, sisa bantuan lainnya direncanakan tiba di Indonesia dalam waktu dekat.
Menurut Park Tae-Sung, situasi COVID-19 ini seharusnya dihadapi dengan membangun solidaritas dan kerja sama internasional. Park berkomitmen bahwa Korea Selatan, yang merupakan mitra strategis khusus (Special Strategic Partner) bagi Indonesia, senantiasa akan berjuang bersama Indonesia untuk mengakhiri COVID-19.
Baca juga:
- Anosmia Akibat COVID-19 Tak Sembuh? Simak Tips Penyembuhan dari Dokter Tirta
- PPKM Darurat Bukan Melarang Jualan, Kapolda Metro: Kami Ingatkan Anggota Bersikap Santun
- Anies Baswedan Bawa Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Besok Bansos Tunai Cair
- Berita Duka, 545 Dokter Meninggal Dunia Hingga 17 Juli, Paling Banyak dari Jawa Timur
Harapannya, melalui bantuan ini, Korea Selatan setidaknya turut andil mengamankan jumlah konsentrator oksigen di Indonesia.
Pemerintah Korea Selatan akan terus-menerus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama menangani Covid-19 di Indonesia, termasuk memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan lainnya.
Tahun ini Pemerintah Korea Selatan telah mengucurkan dana sebesar 4 juta dolar AS atau sekitar Rp57 miliar untuk membantu Pemerintah Indonesia sebagai wujud kerja sama dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan COVID-19.
Program-program kerja sama tersebut meliputi pemberian peralatan tes PCR dan test kit antigen untuk meningkatkan kapasitas pengetesan, pelaksanaan program peningkatan sumber daya tenaga kesehatan, serta pemberian bantuan penanggulangan penyebaran COVID-19 di daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar.