Happiest Lokal Beberkan Keresahan Pekerja Kantoran dalam Rotasi Seragam
JAKARTA - Pasukan garage rock asal Jakarta, Happiest Lokal merilis lagu tunggal (single) anyar berjudul Rotasi Seragam via label independen Sirkus Records.
Lagu ini berlatar belakang keresahan menjadi pekerja nine to five di Jakarta. Menceritakan perputaran hidup karyawan yang selalu sama setiap harinya, yang pada awalnya bangga memasuki persero ternama, namun berujung dengan banyaknya masalah lantaran kebutuhan materi.
"Gue juga termasuk gelombang rotasi seragam itu sendiri. Mau gimana lagi, harus tetep survive kan? Padahal ketika jadi mahasiswa, gue enggak pernah kepikiran bakalan jadi karyawan. Dulu mikirnya cuma mau jadi anak band aja sampe mati, tapi pada akhirnya gue merasa stuck!"
"(Gue) Kekurangan bensin, butuh sumber daya yang baru, karena orang tua udah nggak bisa bantu menuhin kebutuhan karier gue di musik lagi ya udah gue kerja aja deh biar bisa jalan di musik lagi. Ambisi kota memang begitu, orang-orangnya juga begitu, selalu butuh sesuatu yang baru. Dan semua harus dikejar serba buru-buru. Itu sih yang gue rasain, Nggak tau kalau yang lain," tuturnya.
Baca juga:
Lagu tunggal Rotasi Seragam adalah rangkaian single terakhir Happiest Lokal menuju album pertama yang akan hadir di kemudian hari. Sebelumnya, mereka telah merilis single berjudul Orang Gila, Kereta Cepat, dan Toni, Margi!.
"Udah 4 single kami rilis, ya kira-kira album pertama Happiest Lokal materi dan sound-nya seperti 2 single terakhir. Kami sudah nyiapin 8 lagu tinggal direkam dan totalnya ada 10 lagu atau bisa juga lebih. Jadi, doakan dan support kami terus ya supaya album perdana Happiest Lokal segera rilis. Harusnya April kemarin kami rekaman, karena adanya COVID-19 jadi kami tunda dulu," sambung Rio.
Video musik Rotasi Seragam digarap oleh Allan Sinema Pinggiran. Dengan tema kolase art, semakin memperlihatkan karakter Happiest Lokal yang memang terpengaruh band-band alternatif era 2000-an.
Happiest Lokal dibentuk pada akhir 2015 di depan mading (majalah dinding) sebuah Universitas di Depok. Hingga sekarang, band ini masih beranggotakan Rio Lazuardo (vokal, gitar), Regi Apriadi (vokal, gitar), Ivan Wirawan (bass), Ferdinand (drum).
Musik Happiest Lokal terinspirasi band-band garage rock terdahulu mereka sampai gelombang garage rock revival/alternative 2000-an. Tema-tema lirik yang disampaikan berkisah seputar yang terjadi di sekitar mereka.