Digelar Saat Pandemi, FFI 2021 Bawa Tema Sejarah Film dan Media Baru
JAKARTA - Festival Film Indonesia kembali digelar pada tahun ini sekaligus menjadi tahun kedua di tengah pandemi COVID-19.
Sejarah Film dan Media Baru dipilih menjadi tema utama pagelaran festival. Tema ini menandakan bahwa sejarah perfilman adalah pelajaran berharga bagi seluruh ekosistem begitu juga dengan banyaknya media baru yang berkembang.
Melalui konferensi pers virtual pada Kamis, 15 Juli, Reza Rahadian selaku Ketua Komite mengumumkan 10 November 2021 menjadi tanggal acara puncak FFI 2021.
“Itu akan menjadi FFI yang ke-41 sejak diselenggarakan pada 1955. Kami memilih tanggal itu karena bertepatan dengan Hari Pahlawan,” kata Reza Rahadian.
Momen yang sama juga dirasa tepat untuk mengusulkan Usmar Ismail, tokoh perfilman Indonesia sebagai pahlawan nasional.
Sebagai Ketua Komite FFI, Reza bertekad untuk memberi perkembangan bagi penghargaan tertinggi film di Indonesia. "(Menjadi Ketua Komite) adalah bagaimana saya memberikan kembali kepada industri film yang berperan besar dalam hidup saya."
Baca juga:
Ada empat kategori baru yang ditambahkan Komite FFI yaitu Film Favorit, Aktor Favorit, Aktris Favorit, dan Kritik Film. Untuk kategori favorit ini, pihak komite akan melibatkan dukungan masyarakat Indonesia dalam memberi pilihan.
Sutradara Garin Nugroho sebagai Ketua Bidang Penjurian terus mengembangkan sistem juri dan membaca masukan dari berbagai pihak. Mereka akan melakukan seleksi online kemudian menayangkan di bioskop.
Proses pendaftaran film dimulai pada 15 Juli hingga 30 Agustus 2021 melalui situs www.festivalfilm.id. Seleksi dan penjurian dilanjutkan mulai 30 Agustus sampai 10 Oktober 2021.
Pada gelaran tahun ini, masyarakat Indonesia bisa memberi suara melalui situs resmi FFI untuk kategori favorit.
Digelar kedua kali di tengah pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi Komite FFI. Namun mereka tetap mengutamakan protokol kesehatan dan menuruti aturan pemerintah.
Nantinya, acara akan diadakan secara langsung dengan konsep yang sama seperti tahun 2020. “Tahun lalu tetap jaga prokes, testing, dan tracing juga dilakukan dan masih sama dalam agenda kecuali ada situasi atau peraturan baru dari pemerintah,” kata Reza.