Rekor Kasus COVID-19 Tembus 54.517 Gegara Varian Delta, Luhut: Semua Relatif Naik, tapi Masih Terkendali

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara atas penambahan kasus harian COVID-19 di Indonesia yang mencatatkan rekor hingga 54.517 kasus pada, Rabu, 14 Juli. Luhut mengakui, ada kenaikan kasus COVID-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Ada kenaikan selama PPKM ini 44,51 persen. Jadi harian kemarin 54 ribu sekian ini saya kira menjadi angka yang tertinggi," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 15 Juli.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, kenaikan kasus tidak hanya terjadi pada pembatasan kegiatan melalui PPKM Darurat, namun juga pada saat PSBB jilid I dan II, PPKM kabupaten/kota dan PPKM Mikro.

"Semua relatif naik, tapi masih terkendali," ucapnya.

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali ini mengatakan melonjaknya kasus COVID-19 di Tanah Air karena adanya varian delta. Seperti diketahui, varian ini lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian alfa.

"Peningkatan kasus COVID-19 ini didominasi oleh varian delta. Jadi hampir semua di Jawa ini kalau tidak boleh saya katakan, ya semua dikontrol varian delta. Di mana varian delta ini menurut yang saya baca lebih atau hampir 6 kali lebih cepat dari varian alfa, atau yang PSBB I dan II," jelasnya.

"Jadi kita menghadapi musuh yang beda. Maka tentu kita hadapi dengan resources yang ada ya meski tidak mudah," sambungnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan peningkatan kasus COVID-19 akibat varian delta tidak hanya dialami oleh Indonesia. Tetapi, kata Luhut, beberapa negara lainnya pun mengalami hal yang sama seperti Inggris. 

"Jangan lihat Indonesia saja yang kena. Itu Inggris juga kena, Belanda kena, Perdana Menteri Belanda (Mark Rutte) kemarin minta maaf karena dia menyetujuin lepas masker beberapa waktu lalu. Malaysia juga masih dan semua itu juga delta. Ini juga Rusia, Indonesia, Thailand dan seterusnya. Amerika sendiri sekarang juga terjadi kenaikan luar biasa," katanya.