Seleksi KPR Diminta Dipermudah, Pengusaha Properti: Agar Industri Ini Pulih Lebih Cepat
JAKARTA - Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida meminta agar Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) mempermudah masyarakat dalam mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Salah satu kemudahan yang Totok minta adalah melonggarkan seleksi yang dilakukan kepada calon debitur.
"Kami harap Perbanas, filter KPR nya 'diperlonggar'," ucap Paulus dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu 14 Juli.
Permintaan ini ia sampaikan karena seleksi perbankan dinilai terlalu ketat dalam seleksi pengajuan KPR. Maka dari itu, tak mengherankan jika pengajuan yang diterima hanya sedikit.
"Padahal, mereka yang membeli properti 90 persen dari pembeli adalah KPR dan KPA," ujar Paulus.
Baca juga:
- Agung Podomoro, Pengembang Properti Milik Konglomerat Trihatma Haliman Raup Pendapatan Hampir Rp5 Triliun di 2020
- Penjualan Rumah Bernilai Miliaran dari BSD Pengembang Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Capai 100 Persen
- Pengembang Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja, Ciputra hingga Summarecon Optimalkan Media Sosial di Masa PPKM Darurat
- Intiland, Pengembang Properti Milik Konglomerat Hendro Gondokusumo Punya 4 Strategi Hadapi Situasi Pandemi
Hal ini, katanya, akan berpengaruh terhadap sektor properti. Jika perbankan mempermudah akses masyarakat dalam membeli rumah secara KPR, maka prospek pemulihan sektor properti juga semakin cepat.
"Terlebih, pemerintah sudah memberikan beragam stimulus untuk sektor properti Salah satunya insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian properti," jelasnya..
Adapun Paulus memproyeksi sektor properti dapat tumbuh hingga 20 persen di tahun 2021 ini. Perpanjangan insentif PPN DTP untuk pembelian properti sampai akhir 2021 menjadi salah satu faktor pendorongnya.