Kemendes PDTT Targetkan Seluruh Desa di Indonesia Terkoneksi Internet pada 2024

JAKARTA - Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Samsul Widodo mengatakan, jumlah ponsel lebih banyak dibanding jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk Tanah Air sebanyak 266,91 juta, namun pengguna handphone itu sudah 338,2 juta.

"Artinya 124 persen dari total populasi. Jadi kalau dilihat tentunya banyak dari penduduk yang sebenarnya menggunakan handphone lebih dari satu," katanya dalam diskusi yang digagas BAKTI Kominfo bertemakan "Pemanfaatan TIK di Era Adaptasi Kebiasaan Baru", dikutip Rabu 14 Juli.

Walupun begitu kata dia, dari 74 ribu desa yang ada di Indonesia, sebanyak 10 ribuan desa masih belum memiliki koneksi internet. Pemerintah menargetkan sebelum 2024, seluruh desa di Indonesia sudah mendapatkan koneksi internet.

"Harapannya adalah bahwa anak-anak desa tidak ketinggalan informasi-informasi, bagaimana kita menggunakan dengan cara yang lebih bijak," katanya.

Persoalannya, lanjut dia, penggunaan ponsel dan internet ibarat pedang bermata dua. Kadang terdapat informasi baik dan kadang kabar bohong.

"Situasi saat ini kita membutuhkan satu kecepatan untuk melakukan adaptasi, ada triple disruptions perubahan yang cukup ekstrim," katanya.

Ia menjelaskan digital disruption sebenarnya sudah sekitar 10 tahun belakangan ini terjadi. Pandemi membuat warga dunia makin cepat beradaptasi dengan teknologi.

"Kita beradaptasi yaitu dengan kita rapat menggunakan zoom dan sebagainya ini karena ada digital disruption," katanya.

Tak hanya itu, saat ini, menurutnya juga terjadi milenial disruption. Generasi milenial memiliki cara berbeda dalam menyikapi masalah dibandingkan generasi sebelumnya.

"Lalu pandemic disruption, dengan adanya pandemi ini banyak hal yang kita tidak pernah sangka dan kaget-kaget mungkin dari beberapa hari yang lalu mendengar bagaimana banyak departemen store itu tutup, seperti Matahari, Giant, Bank-Bank yang sekarang mengurangi cabangnya dan bahkan terakhir kita mendengar Garuda juga terancam bangkrut dan ini karena pandemi orang tidak bergerak kemana-mana," katanya.

Ia berharap melalui digitalisasi akses internet, semua pihak bisa memanfaatkannya sebaik mungkin.

"Sehingga nanti bisa menggerakkan ekonomi dan tentunya kita semuanya berharap pandemi bisa segera berakhir," katanya.