Cegah Kerumunan dengan Matikan Lampu Jalan, di Jogja Bakal Diperbanyak Lampu Taman Dipadamkan
YOGYAKARTA - Berbagai upaya untuk membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pemkot menambah titik lokasi pemadaman lampu taman setelah sebelumnya diberlakukan di sepanjang Jalan Malioboro sejak awal PPKM Darurat.
"Berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, maka diputuskan untuk mematikan lampu di sejumlah taman dan ruas jalan lain seperti di Jalan Diponegoro, Sudirman, dan Suroto," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip Antara, Rabu, 14 Juli.
Menurut dia, pemadaman lampu taman tersebut bertujuan agar tidak ada aktivitas warga di malam hari sehingga potensi munculnya kerumunan pun bisa semakin ditekan sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
Selain lampu taman, Heroe juga mengatakan akan meminta perkantoran maupun pertokoan untuk mengurangi titik lampu yang biasanya dinyalakan saat malam hari.
"Harapannya, masyarakat tetap mengurangi aktivitas dan mobilitas di malam hari. Lebih baik di rumah saja," katanya.
Untuk menjamin keamanan masyarakat tetap terjaga meski banyak lokasi yang lampunya dipadamkan, Heroe menyebut patroli keamanan tetap dilakukan rutin dibantu kepolisian.
"Penyekatan di sejumlah ruas jalan yang diberlakukan 24 jam juga merupakan upaya untuk menjaga keamanan," katanya.
Selain itu, pemkot juga akan menambah titik penyekatan yang diberlakukan 24 jam.
Baca juga:
- Tak Hanya Tambah Titik Sekat PPKM Darurat, Polisi Buat Lagi Skema Baru Jam Penyekatan
- Kimia Farma Jualan Vaksin COVID-19 Rp879 Ribu, Pengusaha: Kalau Masyarakat Mampu Bayar, Sah-Sah Saja
- Sebelum Diperpanjang, Pemerintah Bakal Evaluasi PPKM Darurat
- Tak Dukung Vaksinasi Berbayar Lewat Kimia Farma, KPK Ungkap Potensi Kecurangan
Selama PPKM Darurat, posko di RT atau RW juga diminta membatasi warga yang bepergian dengan cara membatasi akses keluar masuk warga dari RT atau RW.
"Jika ada banyak jalan masuk ke suatu wilayah, maka akan lebih baik jika akses masuk dan keluar dibatasi. Hanya satu atau dua pintu saja supaya mobilitas masyarakat pun semakin terkontrol," katanya.
Hingga lebih dari satu pekan pelaksanaan PPKM Darurat, Heroe menyebut, tingkat kesembuhan untuk pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta masih perlu ditingkatkan karena saat ini berada pada kisaran 66 persen.
"Kondisi ini disebabkan kasus meningkat cepat sekali dalam dua hingga tiga pekan terakhir. Pasien rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk sembuh sehingga diharapkan angka kesembuhan bisa meningkat dalam dua pekan mendatang," katanya.
Sebelumnya, rata-rata angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta mencapai 80 persen.