Kerumunan Vaksin Picu Peningkatan Kasus COVID-19 di Kupang, Wawali Hermanus Man Minta Puskesmas Berbenah
KUPANG - Kerumunan warga saat mengikuti vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu pemicu tingginya kasus di Kota Kupang. Hal ini disampaikan Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Hermanus Man.
"Kenaikan kasus COVID-19 di Kota Kupang juga karena dampak adanya kerumunan warga saat mengikuti vaksinasi. Peningkatan kasus COVID-19 di Kota Kupang sangat tinggi," ujar Hermanus saat mengunjungi warga yang melakukan vaksin di Puskesmas Penfui Kupang, Selasa, 13 Juli.
Terlihat warga mengantre untuk menerima vaksin. Bagi Hermanus, penambahan 60 kasus positif setiap hari di Kupang tidak bisa dianggap sepele. Dia meminta Puskesmas Penfui mengatur penerima vaksin agar tidak berkerumun.
"Tingginya animo warga Kota Kupang untuk mengikuti vaksinasi mengakibatkan tingkat kunjungan ke fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi meningkat sehingga terjadi kerumuman warga yang cukup banyak," kata Hermanus Man.
Baca juga:
- Heboh Pria Tewas Makan Durian Sehari Usai Terima Vaksin COVID-19, Benarkah?
- Hoaks Sebabkan Vaksinasi COVID-19 di Riau Masih Rendah
- Pemerintah Berjibaku Tangani Pandemi, Moeldoko: Jangan Jadi Lalat Politik Pengganggu Penanganan COVID-19!
- Moeldoko: Bukan Luhut atau Airlangga, Panglima Tertinggi Penanganan COVID-19 Adalah Presiden Jokowi!
Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dr.Teda Litik juga menegaskan hal itu. Kegiatan vaksinasi massal yang menghadirkan banyak orang berpotensi terjadinya penularan COVID-19.
"Saat ini banyak warga Kota Kupang mendatangi tempat vaksinasi masal hanya untuk vaksin tanpa protokol kesehatan. Hal ini sangat miris sekali," katanya.
Menurut dia salah satu faktor yang menyebabkan tingginya minat warga Kota Kupang melakukan vaksinasi karena pemerintah sudah mulai menerapkan aturan wajib menunjukkan sertifikat vaksin untuk pelaku perjalanan maupun pengurusan dokumen administrasi pemerintah.