Dokter Lois Owien Tersangka Hoaks Orang Meninggal Bukan karena COVID tapi Obat Terdiam
JAKARTA - Polri menetapkan dokter Lois Owien sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong alias hoaks. Lois Owien ditahan di rutan Bareskrim Polri.
Dokter Lois Owien yang ditahan penyidik sebelumnya hanya terdiam saat digelandang keluar dari ruang Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Senin, 12 Juli malam.
Lois Owien terdiam saat ditanya wartawan soal kasus hoaks COVID-19. Setelahnya Lois Owien digelandang dari Polda Metro dengan mobil yang disiapkan penyidik. Dia bakal ditahan di Rutan Bareskrim.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membenarkan status dokter Lois Owien sebagai tersangka.
"Sudah (penetapan tersangka)," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada VOI, Senin, 12 Juli.
Dalam kasus hoaks COVID-19, dokter Lois Owien disangkakan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 dan/atau Pasal 14 ayat (1) dan Undang Nomor 4 Tahun 1984 dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
"Betul, penyidik menerapkan pasal tersebut," kata Komjen Agus.
Baca juga:
- Update COVID-19 per 12 Juli: Kasus Baru Tembus 40 Ribu Saat PPKM Darurat Hari Ke-10
- Menkes Beberkan Alasan Vaksinasi Berbayar: untuk Perusahaan Kecil dan WNA
- Wapres Ma’ruf Amin Ajak Ulama Bersama Pemerintah Dukung PPKM Darurat
- Utak-Atik APBN, Sri Mulyani Beri Kabar Gembira: Pangkas Rencana Utang Rp219 Triliun
Dokter Lois Owien ditangkap Polda Metro Jaya pada Minggu, 11 Juli, sekitar pukul 16.00 WIB. Penangkapan itu, buntut pernyataannya yang menyebut pasien atau masyarakat yang meninggal bukan disebabkan virus COVID-19. Melainkan, karena interaksi obat yang berlebihan.
Selain itu, dia juga mengatakan obat-obatan yang digunakan untuk pasien COVID-19 menimbulkan komplikasi di dalam tubuh.