Luhut: Perintah Presiden Jokowi, Rakyat Tak Boleh Kelaparan, Jangan Sampai Ada yang Tidak Makan saat Pandemi COVID-19
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan kepada jajarannya agar tidak boleh ada rakyat yang kelaparan di tengah pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, kata Menko Luhut, pemerintah dibantu aparat TNI dan Polri akan membagikan bantuan beras kepada masyarakat, yang direncanakan pada Rabu 12 Juli pekan ini.
"Bantuan beras akan diberikan pemerintah. Perintah Presiden, TNI nanti, Polri, akan bagi-bagikan, karena perintah Presiden tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," kata Menko Luhut dalam konferensi pers virtual di Youtube Sekretariat Presiden, dikutip dari Antara, Senin 12 Juli.
Luhut Pandjaitan yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengatakan aparat TNI-Polri akan membagikan beras di semua lokasi masyarakat yang layak menjadi penerima bantuan beras.
"Jadi semua titik-titik yang memungkinkan ada kekurangan pangan, beras, akan dibagikan oleh TNI, dan akan mulai berlaku mungkin Rabu ini. Itu (paket beras) ada yang 5 kilogram, dan juga yg 10 kilogram," ujar Menko Luhut.
Baca juga:
- Menko Luhut Bawa Kabar Baik! 30 Unit Oksigen Konsentrator dari Singapura Tiba, Menyusul 36.000 Ton Oksigen
- Luhut Beri Kabar Baik, Koordinator PPKM Darurat Ini Minta agar Vaksinasi dan Bansos Diberikan Langsung ke Masyarakat
- Luhut Soal Pandemi COVID-19: Kalau Ada yang Bicara Tidak Terkendali, Datang ke Saya!
- Luhut: Tindak Tegas Oknum Nakal Ganggu Ketersediaan Obat COVID-19
Sementara itu, kata dia, pemerintah juga akan meluncurkan pendistribusian 300 ribu paket obat terapi COVID-19 kepada pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan pada Rabu 14 Juli pekan ini.
"Presiden sudah memutuskan tadi, mulai Rabu nanti, Minggu ini kita akan launching ada 300.000 paket obat untuk OTG dan untuk kelas-kelas penyakit yang masih tidak serius," ujar Menko Luhut.
Ia mengatakan paket obat tersebut akan menjangkau 210.000 kasus aktif pasien COVID-19. Aparat TNI juga akan turut terlibat untuk menyalurkan paket obat penanganan COVID-19 tersebut.
"Ini akan diberikan oleh nanti TNI bersama-sama elemen-elemen yang lain, prosedurnya sudah disusun sehingga itu bisa jalan juga," ujar Menko Luhut.