Di Tengah Pandemi, Sandiaga Ajak Mahasiswa Tetap Kreatif

JAKARTA  -  Kalangan mahasiswa terus didorong untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya. Mereka juga perlu mengasah semangat kewirausahaannya untuk memulai menjadi pengusaha muda kreatif dan inovatif. 

Pernyataan ini disampaikan oleh  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif. Sandi juga menambahkan bahwa mahasiswa harus memacu kreativitasnya di tengah pembatasan kegiatan di luar rumah.

“Jadi dengan adanya pandemi COVID-19 ini memaksa kita meningkatkan keterampilan kita dalam mempersiapkan konten-konten yang menarik,” kata Sandiaga dalam webinar “Indonesia Young Entrepreneur Summit (YES) Goes to Campus HIPMI di Perguruan Tinggi IAIN Salatiga 2021”, Sabtu, 10 Juli.

Dikutip dari siaran resmi, sektor ekonomi kreatif pada 2019 menyumbang Rp1.153,4 triliun dan Rp1.134,9 terhadap perolehan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Sandiaga mengatakan Kemenparekraf telah mempersiapkan sejumlah program pendampingan dan inkubasi yang diharapkan dapat memacu para pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kreativitasnya dalam berkarya. Beberapa diantaranya adalah Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara (Beda’kan), Aksi Selaras Sinergi (Aksilarasi), hingga SCENE – Masterclass Pengembangan Skenario Film TV dan OTT.

“Program-program ini merupakan upaya kita mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk terus mengembangkan kreativitasnya, juga memotivasi mereka agar tetap optimistis di masa pandemi COVID-19,” katanya.

Sandiaga mengajak Institut Agama Islam Negeri Salatiga untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan digital pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

“Saya mohon bantuannya kepada Bapak Mochlasin (Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) dan IAIN Salatiga, karena baru sembilan persen UMKM yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Mari kita bergandengan tangan meningkatkan angka ini paling tidak harus di atas 20 persen,” ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, menambahkan, di masa pandemi COVID-19 sektor ekonomi kreatif berkembang baik, terutama di sektor televisi dan radio serta game dan aplikasi digital. Untuk itu ia menekankan pentingnya para pelaku memanfaatkan teknologi dengan melakukan transformasi digital.

“Kalau dilihat-lihat, kedua subsektor ini memang berkaitan erat dengan digital. Jadi ke-17 subsektor ekonomi kreatif harus memasuki ranah digital,” kata Neil.

Sedangkan Wakil Dekan FEBI IAIN Salatiga, Mochlasin mengatakan generasi milenial memiliki keunggulan dari sisi jumlah angkatan kerja. “Generasi milenial memiliki keunggulan karena tergolong ke dalam usia produktif angkatan kerja, namun perlu diingat hal ini akan berakhir pada 2045 nanti,” ucap Mochlasin.