Pasar Obligasi di 2021 Lebih Bergairah dibanding Tahun Lalu
JAKARTA - Pasar surat utang korporasi atau obligasi di tahun ini terlihat lebih bergairah dibanding tahun 2020. Data penerbitan obligasi hingga tengah tahun ini menunjukkan hal tersebut.
Penerbitan obligasi sepanjang semester I 2021 tercatat senilai Rp43,37 triliun, atau naik 44,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang tercatat hanya senilai Rp30,03 triliun.
Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Salyadi Saputra mengatakan, penerbitan obligasi di semester I 2021 didorong adanya kepercayaan pelaku pasar akan membaiknya ekonomi dan program vaksin COVID-19.
"Dari sisi penerbit obligasi semester I 2021 mencapai 28 penerbit. Sedangkan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 27 penerbit," kata Salyadi dalam paparannya secara virtual kepada wartawan, Kamis 8 Juli.
Meski begitu, lanjut dia, menginjak semester II 2021 penerbitan obligasi akan dibayangi oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed terkait tapering dan PPKM Darurat penanganan lonjakan kasus terinfeksi COVID-19.
"Faktor itu akan menjadi bahan pertimbangan calon penerbit obligasi," ungkapnya.
Baca juga:
- DBS: Fundamental Ekonomi Indonesia saat Ini Lebih Baik Dibanding Tahun 2013
- Rumah Sakit Bunda Resmi Melantai di Bursa dan Kantongi Dana Segar Rp210 Miliar, Dipakai untuk Apa Saja?
- OJK: Pelaku Bisnis Sektor Keuangan Perlu Cermati Gerak-gerik Kebijakan The Fed
- Bersiap IPO, Konglomerat Chairul Tanjung Targetkan CT Corp Tembus Pasar Global
Adapun Pefindo hingga 30 Juni 2021 masih memegang mandat pemeringkatan surat utang yang belum diterbitkan senilai Rp75,58 triliun dari 45 perusahaan.
Sedangkan hingga akhir tahun, total penerbitan obligasi masih dalam kajian Pefindo.
"Kami akan menyampaikan perubahan target penerbitan obligasi dalam waktu dekat ini," kata dia.
Sebelumnya, Pefindo menaksir penerbitan obligasi sepanjang tahun 2021 mencapai Rp122 triliun hingga Rp159 triliun. Hal itu didasarkan nilai obligasi yang jatun tempo mencapai Rp125,4 triliun.