Ditolak Beberapa Negara, Perdagangan Kripto Hadapi Banyak Tantangan Regulasi

JAKARTA - CEO Binance, Changpeng Zhao,  Rabu 7 Juli menyatakan jika pertukaran mata uang kripto saat ini masih belum mendapatkan segalanya dengan benar dan memiliki banyak ruang untuk tumbuh. Hal ini menyusul tindakan keras dari regulator di seluruh dunia.

“Kepatuhan adalah sebuah perjalanan – terutama di sektor baru seperti kripto,” kata Changpeng Zhao, CEO Binance, dalam blognya.

“Industri masih memiliki banyak ketidakpastian,” tambahnya. “Kami juga menyadari bahwa dengan pertumbuhan, muncul lebih banyak kompleksitas dan lebih banyak tanggung jawab.”

Bulan lalu, Otoritas Perilaku Keuangan Inggris membatasi Binance untuk melakukan aktivitas yang diatur di negara tersebut. Unit Binance di Inggris menarik aplikasinya untuk mendaftar ke regulator pada bulan Mei karena tidak memenuhi persyaratan anti pencucian uang.

Binance, pertukaran uang kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, diperintahkan untuk menambahkan pemberitahuan di tempat yang menonjol di situs web dan aplikasinya,  yang memberitahukan hal itu kepada pengguna di Inggris. Penjelasan dan pemberitahuan itu menyangkut apa saja aktivitas yang tidak diizinkan menurut UU keuangan di Inggris.

Sementara itu, regulator di Kanada, Jepang dan Thailand juga telah mengeluarkan peringatan kepada perusahaan. Badan Layanan Keuangan Jepang mengatakan pertukaran uang kripto beroperasi di negara itu tanpa izin. Sementara Komisi Sekuritas Ontario Kanada menuduhnya gagal mematuhi peraturan setempat.

Pekan lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand juga mengajukan gugatan pidana terhadap Binance, yang menuduh perusahaan itu beroperasi di negeri Gajah Putih itu tanpa izin.

“Sebagai startup berusia empat tahun, Binance masih memiliki banyak ruang untuk berkembang,” kata Zhao. “Binance telah berkembang sangat cepat dan kami tidak selalu mendapatkan semuanya dengan benar, tetapi kami belajar dan berkembang setiap hari.”

“Kami berharap dapat mengklarifikasi dan menegaskan kembali komitmen kami untuk bermitra dengan regulator, dan bahwa kami secara proaktif merekrut lebih banyak talenta, menerapkan lebih banyak sistem dan proses untuk melindungi pengguna kami,” tambahnya.

Zhao mengatakan Binance mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan di masing-masing negara. Itu termasuk meningkatkan perekrutan, bermitra dengan organisasi anti-kejahatan, dan melokalisasi operasi di pasar seperti AS.

Namun peningkatan pengawasan peraturan telah membebani pasar kripto yang baru lahir dalam beberapa bulan terakhir. China bahkan telah menindak penambangan mata uang digital di tengah kekhawatiran atas dampak lingkungannya.