Kakorlantas Istiono Minta Masyarakat Jangan Ngeyel, Disiplin Prokes Jangan Lewat Jalur Tikus
JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Istiono menegaskan bakal menindak semua pengendara yang nekat masuk ke Jakarta melalui jalur tikus. Sebab, hal ini menjadi masalah di semua titik penyekatan.
"Ya nanti kalau yang bandel tetap kita hentikan dengan tindak," ucap Irjen Istiono saat meninjau titik penyekatan Lenteng Agung, Rabu, 7 Juli.
Selain itu, para pengendara yang kedapatan melalui jalur tikus akan diperiksa. Jika tidak bekerja di sektor esensial dan kritikal sesuai dengan aturan PPKM Darurat maka langsung diputar balik. "Kalau memang ngga benar kita putar balikan atau perlu kita kasih sanksi," kata dia.
Lebih jauh, Istiono juga menyebut para pengendara yang melanggar protokol kesehatan (prokes) pun bakal ditindak. Mereka langsung di tes swab antigen untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kalau yang ngeyel-ngeyel akan kita pinggirkan kita periksa kita swab antigen ya, yang ngeyel periksa, nggak pake masker kita swab antigen gratis juga periksa," kata dia.
Sebagai infromasi, selama penerapan skema penyekatan banyak masyarakat yang memaksa masuk ke Jakarta melalui jalur tikus.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji menyebut munculnya permasalahan jalur tikus dikarenakan banyak masyarakat yang tak mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Di mana, masyarakat sengaja membuka akses jalan tikus dari wilayah perbatasan menuju Jakarta.
Baca juga:
- Jalur Tikus Jadi Masalah Baru di Skema Penyekatan PPKM Darurat
- TNI-Polri Masih Kurang Awasi 'Jalur Tikus' Daerah Penyangga, Kapolda Fadil: Banyak Lubangnya, Masyarakat Juga
- Menko PMK Muhadjir Effendy Klaim Peniadaan Mudik Lebaran 2021 Berjalan Cukup Bagus
- Pemkot Makassar Tetap Gunakan GeNose Meski di Mana-mana Sudah Menghapusnya
"Beberapa kita lihat bahwa sebagian diantara rekan-rekan yang seharusnya membantu kami berusaha untuk mengurangi mobilitas, justru mereka membuka peluang. Seperti buka pintu jalan-jalan kecil," ucap Mayjem Mulyo Aji kepada wartawan di Lenteng Agung, Depok, Selasa, 6 Juli.
Dengan dibukanya akses jalan tikus itu, masyarakat dengan mudah masuk ke Jakarta tanpa harus melewati titik penyekatan. Hal ini berdampak pada tingginya masyarakat yang masuk ke Jakarta.
"Yang kita pusatkan di sini untuk bisa mengurangi kepadatan dan mengurangi mobilitas mereka, akhirnya tetep saja bisa masuk," kata dia.
Karena itu, Pangdam meminta pihak RT dan RW untuk ikut memperingati warga yang membuka akses jalan tikus. Sebab, kesuksesan PPKM Darurat berada di tangan masyarakat.
"Maka dari itu kita perlu memberikan stressing kepada RW, RT, kemudian yang memiliki wilayah di perumahan untuk supaya membantu. Karena ini adalah demi kemanusiaan," tandas Pangdam.