Menko PMK Muhadjir Effendi Dapat Keluhan dari Dirut RSUD Bekasi: IGD Stuck Enggak Bisa Masuk ke Ruangan
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi RSUD Kabupaten Bekasi, Senin, 5 Juli. Di sana dia mendengarkan kondisi lapangan yang disampaikan Direktur RSUD Kabupaten Bekasi Sunarti.
Dilansir dari situs Kemenko PMK, Selasa, 6 Juli, Sunarti mengatakan, setiap hari pasien COVID-19 yang masuk ke IGD dan tenda darurat penangan COVID-19 berkisar 60-80 pasien atau melebihi kapasitas normal sebanyak 40 pasien.
"Dua minggu terakhir di kita terjadi lonjakan kasus. IGD stuck enggak bisa masuk ke ruangan. Akhirnya kita lakukan triase pra-IGD, jadi kita turunkan tenaga medis dan nonmedis melakukan triase di mobil membawa oxymetri dan lain-lain," kata dia.
Baca juga:
- Update COVID-19 per 5 Juli: Makin Mengkhawatirkan, Ada 29.745 Kasus Baru
- DPR: Pemerintah Pusat dan Daerah Harus Sweeping Perkantoran
- Jokowi: Tak Ada Tempat yang Lebih Baik Selain di Rumah Saja, Jauhi Kerumunan
- Polisi Temukan Perusahaan Paksa Karyawan Kerja di Kantor di Masa PPKM Darurat, Segera Ambil Tindakan
Ia pun menjelaskan apabila pasien setelah asesmen terindikasi COVID-19 kategori sedang dan berat akan dimasukkan ke IGD untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Namun, untuk kategori ringan akan diberikan obat serta disarankan untuk isoman di rumah ataupun di hotel.
Sedangkan untuk kebutuhan oksigen di RSUD Kabupaten Bekasi, Sunarti menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha memastikan kebutuhan oksigen untuk pasien dapat terpenuhi. RSUD Kabupaten Bekasi memiliki 10 ribu liter untuk memenuhi kebutuhan dua hari dengan kapasitas sekitar 200 pasien.
"Untuk mengambil oksigen di produsen langsung, kami bekerja sama dibantu oleh BNPB dengan truk mereka. Kami memahami dalam kondisi darurat ini kami juga harus saling bekerja sama dan lebih proaktif," pungkasnya.