Setelah 31 Tahun Menjelajah Angkasa, Teleskop Hubble Rusak
JAKARTA – Teleskop Hubble telah menemani para astronom selama 31 tahun dalam meneliti bintang-bintang terjauh. Tapi baru-baru ini NASA mengabarkan Hubble mengalami kerusakan pada komputer utama dan komputer cadangannya.
Komputer utama sudah terlalu tua untuk tetap beroperasi, begitu juga dengan komputer cadangannya. Keduanya mengalami kerusakan yang cukup serius. Hal ini membuat NASA kehabisan cara untuk memperbaiki teleskop ruang angkasa Hubble yang kian renta itu.
Melansir SpaceNews, Direktur Divisi Astrofisika NASA mengatakan bahwa pihaknya akan “sangat hati-hati” dalam memeriksa sejumlah kerusakan komputer utama dan komputer cadangan di teleskop Hubble. NASA juga tidak akan terburu-buru untuk memperbaikinya.
Sebelumnya, pada 13 Juni lalu komputer utama terpaksa harus beralih menggunakan mode aman (safe mode). Sedangkan pada 23 dan 24 Juni, sejumlah ilmuwan NASA berupaya memperbaiki kerusakan tersebut guna melanjutkan penelitian ilmiah.
Baca juga:
Namun, upaya menyalakan komputer cadangan yang telah di-install 12 tahun lalu itu tampaknya mengakibatkan masalah yang lebih besar lagi. Para ilmuwan kesulitan memperbaikinya karena komputer utama dan cadangan mengalami kerusakan pada memori onboard keduanya.
Berdasarkan laporan Futurism, saat ini para ilmuwan berfokus pada bagian perangkat keras Hubble yang meliputi pengatur data dan pengatur daya teleskop yang memasok voltase spesifik dan stabil ke semua bagian teleskop.
“Pengatur daya memastikan pasokan tegangan konstan yang stabil. Jika voltase di luar batas, itu bisa menyebabkan masalah yang (harus) diperhatikan,” kata pihak NASA.
Pekan ini para insinyur berupaya keras untuk meneliti kerusakan perangkat keras Hubble dan mencoba untuk beralih fungsi ke pengatur daya cadangan.
Teleskopi Hubble telah memberikan kontribusi besar dalam penjelajahan luar angkasa selama 31 tahun lamanya. Melalui Hubble, para astronom bisa mengamati planet lain di luar tata surya untuk pertama kalinya.