Guru dan Tenaga Medis di Jayawijaya Papua Kurang, Bupati Turun Tangan
JAKARTA - Masyarakat Distrik Tagime, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mendambakan tenaga guru dan tenaga medis untuk membantu mereka.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, dilansir Antara, Rabu, 23 Juni mengaku sudah mendengarkan langsung keluhan warga Tagime.
"Kami akan perintahkan dinas terkait untuk menambah tenaga honorer dahulu, seperti di sekolah maupun di puskesmas karena itu dibutuhkan masyarakat," katanya.
Jhon mengakui sudah tersedia fasilitas seperti bangunan puskesmas maupun sekolah namun mereka terbatas dengan tenaga.
"Kami akan menambah tenaga honorer yang merupakan anak-anak dari Distrik Tagime supaya mereka bantu pelayanan di sekolah dan puskesmas," katanya.
Baca juga:
- Sanksi Berlapis, Briptu II Pemerkosa Remaja 16 Tahun Jadi Tersangka Hingga Terancam Dipecat
- Aturan Baru PPKM Mikro DKI: Bar Minuman Beralkohol Wajib Tutup, Live Music Dilarang
- Bareskrim Temukan Dua Tindak Pidana Lain Adelin Lis saat Buron di Singapura
- Kasus COVID-19 Anak-anak Meningkat, Kemenkes: Akibat Perilaku Orang Tuanya
Jhon mengatakan selama ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Tagime masih dilakukan oleh petugas medis dari Distrik Bolakme.
Berdasarkan pantauan Antara, kekurangan tenaga guru dan medis ini hampir dirasakan sebagian besar masyarakat di distrik-distrik pinggiran.
Misalnya di Distrik Itlay Hisage. Pada kunjungan bupati ke sana, masyarakat menyampaikan terkait dambaan mereka untuk mendapatkan tenaga dokter sebab selama ini tidak ada dokter.