Trump Surati WHO, Ancam Setop Pendanaan Selamanya
JAKARTA - Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkat. Setelah sebelumnya berlisan akan menghentikan donasi untuk WHO yang dianggapnya sebagai "boneka China", kini Trump telah bersurat, mengancam menyetop pendanaan terhadap WHO selamanya.
Hal itu akan dilakukan Trump jika WHO tak berkomitmen untuk perbaikan substantif besar dalam 30 hari ke depan. "Jelas salah. Langkah yang Anda dan organisasi Anda lakukan berkali-kali dalam merespons pandemi ini sangat mahal bagi dunia."
"Satu-satunya jalan ke depan untuk WHO adalah jika benar-benar dapat menunjukkan kemerdekaannya dari China," tertulis dalam sepucuk surat beratas nama Trump yang ditujukan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari CNN, Selasa 19 Mei.
"Pemerintahan saya sudah memulai diskusi dengan Anda tentang bagaimana mereformasi organisasi. Tetapi tindakan diperlukan dengan cepat. Kami tidak punya waktu."
Ancaman tersebut datang di tengah pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 90 ribu orang di AS dan lebih dari 318 ribu orang di seluruh dunia. Sementara, ada sedikit tanda-tanda yang menjanjikan dari beberapa uji coba vaksin, meski belum ada tanda adanya obat untuk virus itu.
Surat itu juga menggarisbawahi kesalahan yang dilakukan WHO dan China yang telah menjadi bagian penting menentukan respons Trump terhadap wabah tersebut. Ketika banyak pendahulunya bergantung pada lembaga-lembaga global untuk membantu membendung gelombang pandemi, ultimatum Trump menunjukkan ketidakpercayaannya terhadap entitas dunia.
"Saya tidak bisa membiarkan pundi-pundi dolar dari pajak Amerika untuk membiayai sebuah organisasi, yang sekarang sangat jelas tidak melayani kepentingan Amerika," tulis Presiden.
Baca juga:
Sejak awal memang Trump dikenal vokal mengkritik WHO karena dianggap melakukan "permainan politik." Trump mengkritik sikap WHO yang memuji pembatasan perjalanan domestik China yang ketat, namun menentang penutupan perbatasan AS.
"AS mendanai 400 juta dolar AS hingga 500 juta dolar AS kepada WHO setiap tahun. Seandainya WHO melakukan tugasnya untuk membawa para ahli medis ke China menilai secara objektif situasi di lapangan dan menyebut kurangnya transparansi China, wabah itu bisa saja tertahan di sumbernya dengan kematian yang sangat sedikit," kata Trump.
Sepanjang masa kepresidenannya, Trump telah mengkritik China dan institusi global untuk masalah yang mengganggu AS dan pandemi COVID-19 telah menjadi titik data dalam serangannya. Pemerintahan Trump juga sedang merumuskan rencana jangka panjang untuk memberi sanksi kepada China di berbagai bidang karena pandemi.
Berbagai sumber mengatakan bahwa Pemerintahan AS juga berencana membatalkan kewajiban utang AS dan menyusun kebijakan perdagangan baru. Hal itu bertujuan untuk memberi tahu China dan seluruh dunia bahwa pemerintahan Trump merasa bertanggung jawab atas pandemi.
foto: Instagram @realdonaldtrump