Pelatihan Digital Kominfo dari Kursus Daring Sampai Jadi Influencer

JAKARTA -Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membuka sejumlah kelas pelatihan di bidang digital secara online, yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Progam pelatihan yang disediakan Kominfo mulai dari Digital Talent Scholarship, Siberkreasi Online class hingga pendampingan usaha UMKM. 

Dijelaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, ketiga program tersebut diharapkan bisa membantu produktivitas masyarakat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Di samping, upaya pemerintah menghadirkan program Kartu Prakerja.

"Selain berbagai upaya tersebut, Kementerian Kominfo juga menyadari pentingnya memastikan produktivitas masyarakat. Untuk itulah kami menghadirkan 3 program yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan bidang digital secara online,” ungkap Johnny dalam siaran pers Kominfo, Selasa, 19 Mei.

Johnny memaparkan selama masa pandemi COVID-19, Kementerian Kominfo telah menyediakan 40.000 kesempatan pelatihan secara daring melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) 2020. Program beasiswa ini terbuka untuk masyarakat umum, sekali pun bagi mereka yang sudah lulus pendidikan formal.

“Peserta yang menyelesaikan pelatihan ini akan mendapatkan certificate of completion, dan peserta yang memenuhi kriteria tertentu akan difasilitasi untuk mengikuti tes sertifikasi global,” imbuh Johnny.

Rencananya Kominfo akan kembali membuka pendaftaran gelombang kedua beasiswa DTS yang berlangsung hingga akhir Mei 2020. Ada sejumlah materi yang akan diajarkan, mulai dari pengembangan Android, iOS, Associate Cloud Engineer, Augmented Reality (AR), dan Java Script.

Tak hanya itu DTS juga memiliki program pelatihan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha ultra mikro yang diberi nama Digital Enterpreneurship Academy.

Jadi Influencer

Selain DTS, ada juga pelatihan Gerakan Nasional Literasi Digital lewat kelompok binaan Kemenkominfo yakni Siberkreasi yang secara berkala mengadakan diskusi di platform media sosial mereka. Melalui tagar #BerkreasidiIGLive, platform ini mengajarkan masyarakat untuk mengembangkan keterampilan di media sosial.

“Topik-topik pembelajarannya meliputi: fotografi, videografi, jurnalistik, teknik menulis, dan digital marketing. Program-program ini ditargetkan dapat menjangkau 100.000 peserta selama masa pandemi,” jelasnya.

Setiap minggunya, Siberkreasi akan mempertemukan masyarakat dengan sejumlah public figure serta influencer untuk membahas isu-isu literasi digital. “Dialog yang dibicarakan dalam #berkreasidiIGLive utamanya mengenai kondisi di masa pandemi sebagai bagian dari kampanye #DiRumahSaja dan #TidakMudik,” tambah Johnny.

Program pelatihan Kominfo yang terakhir, ialah pendampingan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk bisa mengasah keterampilan berbahasa asing di kawasan wisata prioritas. Selain itu, masyarakat juga akan mendapat pelatihan pemasaran digital yang bisa meningkatkan destinasi kunjungan pariwisata di tempatnya. 

Namun untuk saat ini, ada tujuh destinasi super prioritas yang menjadi perhatian pemerintah untuk dikembangkan di antaranya kawasan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Likupang, dan Danau Toba.

“Melalui ketiga inisiatif ini, Kementerian Kominfo berupaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan the new normal. Era dimana proses digitalisasi di berbagai lini akan berjalan semakin cepat,” tutup Johnny.

Informasi lebih lanjut terkait pelatihan yang diselenggarakan Kemenkominfo bisa diakses lewat situs resmi kementerian yaitu kominfo.go.id dan platform media sosial mereka. Misalnya pelatihan yang melibatkan Siberkreasi, bisa diakses di akun Instagram resmi mereka yakni @Siberkreasi.