Polisi Selidiki Senjata Api Penembak Wartawan di Simalungun
MEDAN - Polisi masih menyelidiki kasus penembakan terhadap pimpinan media online lokal di Sumut. Penyelidikan juga dilakukan terkait jenis senjata api yang digunakan pelaku untuk membunuh.
"Kalau ditanya jenis proyektil, senjata yang lainnya, kami penyidik masih menunggu informasi dari forensiknya," ujar Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, Senin, 21 Juni.
Agus menjelaskan hingga saat ini pihaknya juga masih menunggu, autopsi penyebab kematian korban di RS Bhayangkara Medan.
"Dari awal penanganan ya dari beberapa pertanyaan tentang sebab meninggalnya almarhum itu perlu hasil dari ahli dari labfor," kata AKBP Agus.
"Pagi setelah kejadian, kita kirim ke RS Bhayangkara, saat ini masih proses penelitian ataupun autopsi dan sampai saat ini hasil belum kami dapatkan, karena kami penyidik (masih) menunggu hasil validnya," sambungnya.
Polisi memastikan kasus ini ditangani dengan serius dan profesional. Tim Direktorat Reskrimum Polda Sumut turun langsung ke lokasi kejadian.
"Artinya ini bentuk dari kesungguhan kami untuk betul betul mengungkap perkara ini. Saya rasa kawan media sempat bertemu dengan saya pada intinya, bahwa perkara ini ditangani tim gabungan yang dibentuk oleh bapak Kapolda Sumut," ujarnya
Baca juga:
- Pemerintah Bakal Siapkan Tempat Isolasi Terpusat, Menkes: Pemenuhan Makanan Dilakukan Gotong Royong
- COVID-19 Menggila, Dinkes Jakarta: Ruang Isolasi Terisi 90 Persen, ICU 81 Persen
- Gibran Rakabuming Raka: Pelaku Perusakan Makam di Solo Segera Diproses Sesuai Hukum yang Berlaku
- Gandeng BW dan Febri Diansyah, Denny Indrayana Resmi Gugat Pilgub Kalsel ke MK
Sebelumnya, Pemimpin Redakasi lassernewstoday, Mara Salem Harahap (43), ditemukan tewas di mobilnya, di Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu, 19 Juni. Korban tewas dengan luka tembak di bagian paha.
Dari informasi yang dihimpun korban tewas saat hendak pulang ke rumahnya.
Saat ditemukan Mara Salem masih bernafas, warga lalu membawa jasad korban ke RS Vita Insani di Pematang Siantar. Namun naas setelah sampai di sana nyawanya sudah tak tertolong.