Obama Kritik Penanganan COVID-19, Trump: Dia Bukan Presiden yang Kompeten

JAKARTA - Kritik terus bermunculan terkait penanganan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat. Presiden Donald Trump dianggap  tak becus. Salah satu kritik turut datang dari mantan Presiden Amerika Serikat terdahulu, Barack Obama.

Kritikan dari Obama disampaikan lewat dua buah video yang tersebar melalui Twitter pribadinya @Barackobama pada hari Sabtu, 16 Mei. Dalam video pertama, Obama memfokuskan pidatonya untuk berucap selamat kepada seluruh lulusan universitas kulit hitam historis –HBCU-- angkatan 2020.

"Pandemi ini telah sepenuhnya merobohkan pandangan bahwa begitu banyak orang yang seharusnya bertanggung jawab, tapi tak tahu apa yang mereka lakukan. Bahkan, banyak dari mereka berpura-pura bertanggung jawab," kata Obama dalam video pertamanya.

Beberapa jam kemudian, video kedua muncul dalam bentuk ucapan selamat kepada lulusan sekolah menengah atas angkatan 2020 yang baru saja lulus. Namun, sama seperti video pertama, Obama juga menyelipkan kritikan dengan mengungkap kebanyakkan orang dewasa dengan ragam gelar mentereng telah mengacaukan negara secara tak bertanggung jawab.

"Melakukan apa yang terasa nyaman dan mudah. Itulah yang dipikirkan oleh anak kecil. Sayangnya, banyak orang dewasa dengan jabatan mentereng dan pekerjaan penting masih berpikir seperti itu. Itulah sebabnya banyak hal yang kacau,” ucapnya.

“Saya berharap bahwa sebagai gantinya, Anda memutuskan untuk mendasarkan diri pada nilai-nilai yang bertahan lama, seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, keadilan, kedermawanan, dan rasa hormat terhadap orang lain,” tambahnya.

Trump angkat bicara

Melansir Huffington Post, sehari setalah pidato Obama, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang merasa pemerintahannya dikritik, kemudian mengungkap kekesalannya dengan menyebut Obama sebagai presiden tak kompeten pada Minggu, 17 Mei.

“Begini, dia (Obama) adalah presiden yang tidak kompeten. Sangat tidak kompeten," ucap Trump.

Bahkan, itu bukan kali pertama Trump menyerang Obama. Sebab, selama delapan tahun Obama menjabat sebagai presiden, dirinya selalu menyerang suami dari Michelle Obama. Sampai-sampai, Trump mulai mendorong sebuah teori konspirasi bernama “Obamagate” dengan mengklaim tanpa bukti bahwa Obama telah memimpin kudeta untuk menyabotase kepemimpinannya.

Lantas, ketika seorang reporter dari Washington Post minggu lalu meminta Trump untuk menjelaskan "Obamagate,” Trump pun menolak. "Anda tahu apa kejahatannya," kata Trump. “Kejahatan itu jelas bagi semua orang. Yang harus Anda lakukan adalah membaca koran, kecuali milik Anda.”