Pemerintah Bakal Siapkan Tempat Isolasi Terpusat, Menkes: Pemenuhan Makanan Dilakukan Gotong Royong
JAKARTA - Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk menampung pasien COVID-19 untuk yang bergejala ringan. Penyebabnya, banyak rumah sakit yang kekurangan tempat tidur untuk pasien positif.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah stakeholder terkait.
"Beliau (Presiden Jokowi, red) juga memberikan arahan isolasi terpusat itu harus tersebar sebanyak mungkin ke daerah-daerah tersebut baik kecamatan maupun kelurahan sehingga meringankan beban yang ada di isolasi terpusat yang besar-besar seperti Wisma Atlet," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 21 Juni.
Selanjutnya untuk pemenuhan kebutuhan makan pasien COVID-19 di tempat isolasi terpusat, Jokowi memerintahkan penggunaan mekanisme gotong royong dari masyarakat. Sehingga, kebutuhan makanan bagi pasien tetap bisa terpenuhi.
Nantinya, sistem pemenuhan kebutuhan makanan ini bakal dipantau oleh aparat TNI dan Polri yang memang sudah diperintahkan untuk membantu menangani lonjakan kasus COVID-19.
"Beliau juga menyampaikan bahwa dipastikan orang yang diisolasi ini selama dua minggu kita cukupi dengan droping makanan yang diutamakan menggunakan mekanisme gotong royong dari masyarakat sekitar. Ini akan diawasi oleh TNI dan Polri," tegas eks Wakil Menteri BUMN tersebut.
Baca juga:
Menkes Budi mengingatkan pasien COVID-19 yang bergejala ringan sebaiknya melaksanakan isolasi mandiri di rumah ataupun di tempat isolasi terpusat. Sedangkan, pasien dengan gejala berat dan memiliki komorbid barulah dibawa ke rumah sakit.
Tujuannya, agar rumah sakit bisa bekerja untuk merawat orang dengan kondisi sedang dan gawat. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mencegah pasien dengan kondisi ringan tidak terpapar dengan virus lain yang memperparah kondisi mereka.
"Kita akan pastikan koordinasi dari rujukan ke seluruh RS akan kami atur sehingga seminimal mungkin membuat orang tidak bisa menemukan kamar. Itu nanti akan kami atur," pungkasnya.