Kemenkes Ikut Bicara soal Herd Immunity di Euro 2020
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mencontohkan bentuk herd immunity atau kekebalan kelompok yang tampak dalam penyelenggaraan Piala Eropa 2020.
Hal ini dikatakannya saat menjelaskan kembali tentang target satu juta vaksin per hari untuk mempercepat upaya vaksinasi bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Yang kami harapkan kekebalan kelompok seperti itu. Bentuknya seperti contoh jelas tuh kami lihat Piala Eropa. Eropa cukup pede untuk membuat sebuah event yang cukup besar melibatkan banyak orang tetapi syaratnya satu harus vaksin," ujar Nadia dalam acara diskusi virtual bertajuk 'Menyiasati Lonjakan COVID-19', Sabtu, 19 Juni.
Digelaran Piala Eropa, kata Nadia, terlihat adanya penonton yang hadir secara langsung untuk menyaksikan pertandingan. Bahkan, mereka tidak mengenakan masker dan tidak terlalu menjaga jarak.
Nadia menilai, prilaku tersebut lantaran adanya kewajiban vaksinasi bagi penonton ataupun masyarakat lainnya. Sehingga, terciptanya kekebalan masyarakat dari virus corona.
"Karena seluruh penonton itu sudah divaksin risiko penularan juga menjadi sangat rendah, bahkan mungkin tidak ada walaupun seorang bisa aja OTG tapi tidak akan menularkan ke orang lain, karena virus yang dibawa tak sanggup timbulkan sakit pada orang disekitarnya," jelas Nadia.
Baca juga:
- Christian Eriksen akan Dipasangi Alat Pacu Jantung, Bagaimana Karier Masa Depannya?
- Atasi Bolivia 1-0, Chile Sukses Puncaki Klasemen Grup A Copa America 2021
- Ayah Pangeran Nigeria, Ibu Perawat Filipina, Alaba Pilih Bela Timnas Austria
- Cuma Jadi Cameo di Euro 2020, Apa yang Bisa Hazard Buktikan kepada Real Madrid?
"Itu bukti herd immunity yang ingin kamu capai bersama-sama," sambungnya.
Oleh karena itu, Nadia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program Pemerintah dengan menargetkan vaksinasi satu hari satu juta dosis sebagai upaya menekan penyebaran virus COVID-19.
"Itu harusnya sudah membuktikan ke kami bahwa dengan vaksinasi itu kalau cakupannya sudah sesuai setidaknya 90 atau 70 persen artinya betul-betul menekan artinya bukan kami melepas prokes artinya benar-benar menekan laju penularan virus tadi," kata Nadia.