Mendagri Tito Sentil Pemda: Kebut Realisasi APBD Akhir Tahun Itu Salah, Harus Dibelanjakan Jangan Ditahan

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk tidak menahan pengeluaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga akhir tahun.

Tito bilang, APBD harus dibelanjakan sesegera mungkin untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di tiap daerah. Sayangnya, masih ada realisasi belanja kabupaten/kota yang dinilainya masih rendah.

“Belanja pemerintah ini, karena merupakan belanja utama maka jangan ditahan, harus direalisasikan, dibelanjakan,” kata Tito dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Selasa, 15 Juni.

Berdasarkan data per 11 Juni 2021, realisasi belanja provinsi kabupaten/kota se-Indonesia baru mencapai 24,41 persen. Rincian realisasi APBD provinsi sebesar 26,85 persen dan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 23,22 persen. 

Padahal, menurutnya Tito, realisasi belanja daerah pada pertengahan tahun idealnya sudah mencapai minimal 40-50 persen. Terlebih, uang yang beredar di masyarakat merupakan hasil belanja sektor produktif dan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.

"Kita akan evaluasi terus, ini setiap minggu saya evaluasi, tolong belanjakan, buat eksekusi program, tapi program yang kalau bisa yang padat karya, yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar Tito.

Ia melanjutkan, belanja pemerintah menjadi belanja utama untuk membuat bertahannya ekonomi, baik pusat maupun daerah. Tak hanya itu, belanja lewat APBD juga dapat memancing swasta untuk turut bergulir dalam pergerakan ekonomi.

Ia menyayangkan seringnya pemerintah daerah melakukan realisasi penyerapan APBD yang kerap dilaksanakan di akhir tahun. Untuk itu, ia meminta pada kebiasaan kebut realisasi anggaran di akhir tahun diubah.

“Kalau itu dilakukan, skenario itu (belanja akhir tahun), maka tidak akan bisa membuat ekonomi kita menjadi pulih dan bangkit melesat, sulit, karena belanja pemerintah di masa pandemi ini adalah belanja paling utama,” tegasnya.

Pemerintah telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 sebesar 5 persen. Meski pada kuartal pertama terkontraksi sebesar 0,74 persen, namun sesuai dengan target pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan naik di kuartal kedua dengan target pertumbuhan sebesar 7 persen. 

Menurut Tito, target pertumbuhan ekonomi dapat tercapai apabila pemerintah pusat dan daerah bekerja sama dalam melakukan realisasi belanja agar pandemi COVID-19 dapat terselesaikan, dan ekonomi kembali bangkit.

“Tolonglah sekali lagi Bapak/Ibu sekalian, pesan saya amanati belanja, panggil Sekdanya, panggil OPD, genjot mereka untuk mengeksekusi program yang sudah direncanakan, segera eksekusi, belanja pemerintah dan swasta membuat daya beli masyarakat meningkat, ekonomi akan baik,” imbuh dia.