Vaksin Merah Putih Unair Masuki Uji Praklinik Gunakan Hewan Primata Makaka
JAKARTA - Vaksin Merah Putih platform Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memasuki uji praklinik tahap dua yang menggunakan hewan makaka setelah menyelesaikan uji praklinik tahap pertama dengan hasil baik.
Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih menjelaskan, para peneliti Unair sempat kesulitan saat memasuki uji praklinik tahap dua, karena tak memiliki kandang khusus BSL-3 sebagai lokasi hewan uji coba mereka.
Ia mengatakan bahwa kandang BSL-3 ini sangat penting pada uji praklinik vaksin.
Kandang tersebut didesain khusus sehingga antarhewan tidak bisa saling berinteraksi.
Dengan kondisi ini, kondisi hewan yang diuji coba dengan suntikan vaksin bisa dimonitor dengan cermat tanpa terkontaminasi pengaruh hewan lain.
"Kami ada BSL-3, tapi bisa terjadi kontak antarsatu makaka ke makaka lainnya jadi tidak digunakan. Yang kami gunakan adalah kandang yang terisolasi di satu tempat," tutur dia dilansir Antara, Jumat, 11 Juni.
“Beruntung mitra Unair saat ini, yaitu PT Biotis mampu menyediakan kandang BSL-3 seperti yang dibutuhkan oleh para peneliti,” kata Prof Nasih menambahkan.
Baca juga:
- 8 Juta Vaksin Sinovac Datang Lagi, Erick Thohir: Kita Harap Indonesia Secara Ekonomi Bisa Tumbuh Lagi
- DPR Minta BPOM Jelaskan Penghentian Pengembangan Vaksin Nusantara untuk Vaksinasi Massal
- Nah Loh! Komisi IX DPR Sebut BPOM Bisa Lakukan Pembohongan Publik soal Vaksin Nusantara
- Rizieq Shihab Mengaku Ditelepon Wiranto di Arab Saudi, Bertemu Budi Gunawan Hingga Sepakat Dukung Jokowi
Uji praklinik tahap dua bisa dilanjutkan, dan sekitar 10-15 makaka sudah menerima suntikan calon vaksin untuk melihat reaksi serta keefektivitasannya.
"Kawan-kawan di biotis alhamdulillah menyiapkan BSL3 dengan kandangnya yang terisolasi antara satu dan lainnya," ucapnya.
Nasih menyebutkan, di uji praklinik vaksin Merah Putih tahap dua ini, pihaknya membutuhkan 30 hewan makaka.
Ia menargetkan tahap dua ini dapat segera selesai sehingga pada bulan Agustus atau September bisa memasuki tahap uji klinis langsung kepada manusia.
“Semoga tetap bisa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," katanya.