Megawati Dianggap Tak Layak Dapat Gelar Profesor Kehormatan, Akademisi Bisa Kecewa
JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) akan menganugerahkan gelar profesor kehormatan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganggap hal ini keliru.
Sebab, menurut dia, untuk memperoleh jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi, para akedemisi mesti melewati proses panjang dan berliku.
"Untuk Profesor Madya saja, akademisi harus memiliki kumulatif angka kredit (KUM) 850. Sementara untuk Profesor penuh diperlukan KUM 1000. KUM tersebut dikumpulkan akademisi dari unsur pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan unsur pendukung seperti mengikuti seminar ilmiah," kata Jamiluddin kepada wartawan, Kamis, 10 Juni.
Karenanya, Jamiluddin menganggap para akademisi lain akan merasa tidak adil jika ada seseorang yang dengan mudah dapat meraih gelar profesor.
"Moral akademisi bisa-bisa melorot melihat realitas tersebut. Apalagi, kesan politis begitu kental dari pemberian jabatan profesor tersebut. Para akademisi semakin kecewa karena melihat secara vulgar aspek akademis sudah berbaur dengan sisi politis," ujarnya.
Karena itu, Jamiluddin meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menertibkan pemberian gelar profesor. Mestinya, kata dia, aspek politik dipisahkan secara tegas dengan aspek akademis.
"Sudah saatnya Menteri Pendidikan tidak lagi terlibat dalam pemberian jabatan profesor. Sebab, menteri sebagai jabatan politis tidak selayaknya terlibat dalam pemberian jabatan akademis. Pemberian jabatan profesor sudah saatnya diberikan kewenangan sepenuhnya kepada setiap perguruan tinggi," jelasnya.
Baca juga:
Diberitakan sebelumnya, Universitas Pertahanan (Unhan) akan memberikan gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Pemberian ini akan dilakukan dalam sidang senat terbuka pada Jumat, 11 Juni mendatang.
"Akan dilakukan sidang senat terbuka Universitas Pertahanan RI dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian.
Amarulla mengatakan sidang senat akademik telah menerima hasil penilaian Dewan Guru Besar Unhan atas seluruh karya ilmiah Megawati. Hal ini sebagai syarat pengukuhan menjadi Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.