Menko Airlangga Ajak Kalangan Akademisi UI dan UPH Sukseskan Presidensi Indonesia di G20
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Presidensi Indonesia di G20 memberikan kesempatan kepada kalangan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk berkontribusi dalam agenda pertemuan negara-negara ekonomi besar dunia.
Menurut dia, kolaborasi dengan komunitas pendidikan merupakan langkah inklusif untuk menyertakan setiap komponen bangsa dalam agenda strategis pemerintah, khususnya di kancah global.
“Perguruan tinggi akan mengisi ruang diskusi dan kontribusi intelektual untuk penajaman substansi yang akan dibawa oleh Indonesia pada G20 tahun depan,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin, 7 Juni.
Airlangga menambahkan, kerja sama ini antara lain meliputi pendirian pusat studi/riset ekonomi internasional, penyediaan pakar, seminar, kuliah umum, hingga pelaksanaan program magang.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat melalui civitas akademika terhadap gelaran G20 di Indonesia.
“Melalui program ini, pemerintah akan memaksimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong integrasi kampus nasional dalam kemitraan global. Kita harap inisiatif ini dapat menjadi yang pertama di Asia Tenggara,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UI Ari Kuncoro menjelaskan kemitraan dengan Kemenko Perekonomian sangat dibutuhkan demi pengembangan wawasan dan juga pengenalan masalah di lapangan.
“Universitas tidak bisa pintar sendirian, melainkan harus ada pengalaman dari dunia nyata juga,” katanya.
Baca juga:
Senada, Rektor UPH Jonathan L. Parapak menyebut bahwa pihaknya sangat mengapresiasi program yang cukup berharga ini.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan ini. Kami siap mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah penelitian,” ungkap dia.
Pemerintah berharap, inisiatif ini bisa memberi kesempatan mempertajam kapasitas dan meningkatkan employability mahasiswa maupun selepas kuliah.
Secara umum, G20 terdiri dari dua jalur (track) yakni Finance Track dan Sherpa Track. Sherpa Track yang dikoordinasikan Kemenko Perekonomian dan didukung Kementerian Luar Negeri akan membahas isu-isu ekonomi nonkeuangan.
Indonesia akan menjadi Presidensi G20 Indonesia pada 2022. Saat ini, Indonesia telah bergabung dalam kepemimpinan Troika G20 bersama Italia dan Arab Saudi. Sebelumnya, pada akhir Mei 2021, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Tahun 2022.