Menkes Budi: Kasus COVID-19 di Kudus Nanjak karena Ziarah, Madura Pekerja Migran
JAKARTA - Menteri Kesehtan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah daerah meningkat secara signifikan. Ada dua daerah yang disebut olehnya yaitu Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur.
Peningkatan kasus secara signifikan di dua wilayah ini terbukti karena jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Di Kudus, sebelumnya rumah sakit terisi 40-an kemudian dalam 1,5 minggu terakhir naik cukup tinggi sampai 350-an. Demikian juga di Bangkalan, yang tadinya tempat tidur isolasinya terisi 10-an sekarang dalam 1,5 minggu naik ke 70 sampai 80an," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 7 Juni.
Dirinya lantas memaparkan, hal ini terjadi karena aktivitas masyarakat di dua wilayah tersebut. "Secara spesifik, klaster ini karena memang kudus daerah ziarah sementara di Bangkalan ini banyak pekerja migran yang pulang dari negara tetangga," tegasnya.
Selanjutnya, untuk menangani peningkatan kasus COVID-19 di dua wilayah ini, ada sejumlah hal yang sudah dilakukan. Salah satunya dengan merujuk pasien berat dan sedang ke daerah lain yang terdekat.
"Yang sudah kita lakukan nomor satu yang paling penting karena ini urusannya dengan nyawa kita mengurai tekanan beban yang ada di rumah sakit dengan cara kita merujuk pasien-pasien yang berat dan sedang ke kota terdekat. Untuk Kudus ke Semarang, untuk Bangkalan ke Surabaya," ungkap Budi.
Baca juga:
- 51 Pegawai KPK Dianggap Tak Bisa Lagi Dibina, Direktur KPK Heran: Koruptor Saja Jadi Penyuluh
- Deretan Kasus Korupsi yang Sebabkan Kerugian Negara Terbesar
- Polri Tanggapi Permintaan ICW untuk Tarik Firli Bahuri Kembali ke Korps Bhayangkara
- Anak Buah Anies Terpapar COVID-19, KPK Batal Periksa Kasus Korupsi Rumah DP Rp0
Dirinya menyebut, rumah sakit di dua kota ini siap untuk menerima rujukan pasien COVID-19 dari Kudus dan Bangkalan.
"Kapasitas rumah sakit di Surabaya dan Semarang itu cukup untuk bisa menerima rujukan dari Bangkalan dan Kudus," katanya.
Selain itu, Budi menyebut pemerintah juga sudah mengirimkan tenaga kesehatan tambahan ke Kudus dan Bangkalan. "Kita juga sudah mengirimkan dokter bekerja sama dengan IDI dan perawat dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengisi dan mengurangi tekanan dari nakes yang cukup banyak terpapar di Kudus dan Surabaya," ujarnya.
Berikutnya, pemerintah juga telah mengirimkan vaksinasi COVID-19 untuk dua wilayah tersebut. Untuk wilayah Kudus, pemerintah telah mengirimkan 50 ribu dosis vaksin COVID-19 sehingga bisa segera disuntikkan kepada masyarakat.
Sementara untuk wilayah Bangkalan, baru akan dikirimkan segera dengan jumlah dosis vaksin yang sama.
"Di Bangkalan kita akan drop segera supaya bisa mengurangi risiko penularan," pungkasnya.